HEADLINE
600 Ekor Itik Mati di Tatah Makmur, Terserang ND di Musim Pancaroba

MARTAPURA, Terhitung dari tiga pekan terakhir Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar mendapati seikitnya 600 ekor itik mati mendadak akibat faktor pergantian musim atau pancaroba di Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.
Begitu disampaikan Kepala Disnakbun Kabupaten Banjar, Ir Dondit Bekti kepada Kanalkalimantan, Selasa (11/6).
“Kebanyakan itik yang mati itu kita dapati ada di beberapa desa di wilayah Kecamatan Tatah Makmur, sementara jenisnya adalah itik Mojosari dan itik Alabio. Jadi itik yang mati itu tidak keseluruhan secara serentak mati, namun dalam kurun waktu tertentu perminggu itu ada yang didapati 10 hingga 40 ekot kematian itik sampai totalnya itu ada hingga 600 ekor,†akunya.
Lebih jauh Dondit mengatakan, adapun faktor matinya itik tersebut terindikasi bukanlah karena diracuni atau penyakit flu burung, melainkan infeksi Newcastle Disease (ND) pada itik. Penyakit ND yang merupakan penyakit pada unggas besar yang fatal sehingga mengakibatkan mematikan.
Di Indonesia penyakit ini juga populer sebagai tetelo yang diambil dari nama dalam bahasa Jawa thèthèlo. Sementara itu adapun penyebabnya penyakit ND ini adalah serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif.
Pertama kali virus ini diisolasi dari Newcastle upon Tyne, Inggris, tahun 1926 oleh Doyle. Pada tahun yang sama, Kraneveld berhasil mengisolasi virus pada unggas dari Bogor.
“Hari senin kemarin tim kita sudah kesana dan melakukan bedah bangkai, dari hasinya itu dipastikan bukan karena diracuni atau flu burung namun karena penyakit ND, penyebab munculnya penyakit ini karena kondisi kandang yang terlalu lembab dan kurangnya kebersihan sirkulasi udara, panyakit seperti ini sering munjul di transisi perubahan cuaca,†jelasnya.
Tambahnya lagi, sebelumnya Disnakbun Banjar juga sudah melakukan antisipasi dan mengingatkan kepada semua peternak untuk selalu berhati hati di masa transisi dari musim hujan ke musim panas dan sebaliknya. Mengingat kondisi seperti ini sangat rawan itik tersebut di serang penyakit.
“Kemarin sudah kita berikan solusi kepada peternak hingga dilakukan penyemprotan gas insekta sebagai upaya pencegahannya. Waktu tim kesana itu kandungan amoniaknya tinggi, begitulah kelemahan peternak kita,†katanya.
Dondit mengharapkan peternak itik di Kabupaten Banjar sadar akan kebersihan kandang yang ada. Sehingga tidak terjadi di hal serupa di kecamatan yang berdekatan dengan Tatah Makmur seperti halnya Kecamatan Sungai Tabuk.
“Jadi kematian itik ini bukan karena jenis itiknya namun semua jenis itik bisa berpotensi terserang penyakit yang sama yaitu penyakit ND, intinya adalah kebersihan kandang, kita harapkan para peduli terhadap kebersihan kandangnya,†pungkasnya. (rendy)ÂÂ
Editor : Bie

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Dana Hibah 1 Miliar Dikorupsi, Ketua dan Bendahara Majelis Taklim Diadili
-
DPRD BANJARBARU3 hari yang lalu
Komisi III Panggil Dishub Banjarbaru, Buntut APG Organda Belum Operasi
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dishub Banjarbaru Diminta Cepat Urus Angkutan Pelajar Gratis
-
Pemprov Kalsel2 hari yang lalu
Pemprov Kalsel Siapkan Pasar Wadai Ramadan, Pengunjung Parkir Gratis
-
Bisnis1 hari yang lalu
Harga Bawang dan Telur di Pasar Bauntung Banjarbaru Turun
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Akademi Bangku Panjang Minggu Raya Berduka, Yulian Amroni Berpulang ke Alam Baka