kampus
Wisuda Sarjana 285 Orang, Ini Pesan Sarat Makna Ketua STAI Rakha Amuntai

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai melaksanakan wisuda sarjana ke-35 bertempat di aula Rudy Ariffin, Kota Amuntai, Sabtu (3/5/2025) pagi.
Rahmani Abdi SS MPd, Wakil Ketua 1 STAI Rakha menyampaikan bahwa pelaksanaan wisuda sarjana program S1 STAI Rakha Amuntai ke-35 tahun ajaran 2024/2025 untuk program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), program studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhaiyyah), dan program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI).
Dia menyebutkan ada 285 lulusan terdiri dari 96 wisudawan dan 189 wisudawati yang mengikuti wisuda sarjana kali ini.
“Asal para wisudawan terbanyak dari Kalsel 256 orang, Kalteng 17 orang, Kaltim 11 orang, dengan IPK tertinggi 3,97 dan terendah 3,21,” bebernya.
Baca juga: 17 Nama Lolos Seleksi KPID Kalsel, Lanjut Uji Publik dan Fit and Proper Test
Untuk IPK tertinggi diraih oleh Risa Amelia binti Ardiansyah dari program studi Pendidikan Agama Islam berasal dari, Kalua, Kabupaten Tabalong dengan IPK 3,97.
Rahmani juga menambahkan beberapa prestasi terbaik para wisudawan dan wisudawati, baik akademik maupun non akademik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang terlibat, juga ucapan terimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh undangan yang telah berhadir hari ini,” tutupnya.
Sementara itu, saat memberikan sambutan Ketua STAI Rakha Amuntai, Dr H Rif’an Syafruddin Lc MAg mengucapkan syukur atas terlaksananya wisuda sarjana kali ini.
Baca juga: Kelurahan Palingkau Lama Ramaikan Pawai Budaya 2025
“Hari bahagia ini adalah milik wisudawan dan wisudawati yang hari ini telah menjadi mutiara-mutiara kita, dia adalah serpihan tulang dan jantung hati kita,” ucapnya.
Alhamdulillah, lanjutnya, pada hari yang berbahagia ini dengan anggun topi sarjana dan dengan toga kebesarannya, kita melihat permata-permata yang sudah diasah oleh pengajar, pendidik dan dosen-dosen kita yang terbaik, dan merekalah yang turut berbahagia mengantarkan kalian sampai detik ini.
Di belakang layar itu sambungnya, tentu ada cucuran keringat ayah yang bekerja banting tulang mencari nafkah untuk studi kita.
“Kemudian di tengah malam air mata ibu yang mengusap pipinya, sembari berdo’a untuk anak tercinta supaya kelak menjadi seorang sarjana,” tuturnya.
Baca juga: Legislator Kapuas Apresiasi Bantuan Perahu untuk Nelayan Desa
Maka dari itu, ujar Rif’an, dengan mendengar doa yang sangat menyentuh tadi, saya teringat hikayat lama percakapan antara sebongkah emas dan sebongkah tanah.
Sebongkah emas mengatakan kepada tanah, dia mengatakan “Hai tanah betapa suramnya dirimu, betapa legamnya tubuhmu dan betapa menjijikkannya dirimu”.
Lihatlah aku, hargaku mahal, tubuhku kemilau dan setiap orang mendambakan untuk memiliki diriku.
Dengan tawadhu sang Tanah menjawab. Kata Sang Tanah, “Memang engkau adalah idaman setiap mahluk hidup wahai emas, engkau sangat mahal, engkau begitu berharga. Tapi Tuhan menciptakan aku tidak kalah kualitasnya dengan kamu.
Aku memang memang hitam, legam tapi di atasku tumbuh rerumputan hijau yang menyejukkan, tumbuh tumbuhan bersemai dengan suburnya dan semua mendatangkan kebermanfaatannya kepada mahluk Tuhan ku.
Baca juga: Bupati Kapuas Melepas Peserta Pawai Budaya 2025
Dengan demikian aku selalu bersyukur dan tidak menyesali diciptakan Allah menjadi tanah.
“Maka ketahuilah, dari hikayat ini kita bisa bercermin bahwa kesombongan dan kecongkakan, apalagi ketika kita memilik gelar yang berderet apalagi banyak. Tidak akan pernah berarti apa-apa tanpa manfaat yang kita berikan,” pesannya.
Mengalahlah, sehingga tidak seorangpun yang bisa mengalahkan mu, merendahlah sehingga tidak seorangpun bisa merendahkanmu.
Karena nilai seseorang bukan dari gelar, bukan dari penampilan tapi seberapa besar kamu memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.
Pada forum yang berbahagia ini, berpesan kepada wisudawan dan wisudawati “Kembalilah ke kampung halaman, kepada handai dan taulan, kepada orangtua yang dulu menitipkan anda kepada kami,”.
Baca juga: Bupati Wiyatno Buka Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup 2025
Buatlah mereka bangga, buatlah mereka terharu dengan prestasi dan kebaikan-kebaikan yang kalian tebarkan di muka bumi karena kalian adalah angkatan pembina sejarah, yang menjelma dari air mata api dan darah.
“Kalian telah memetik bulan dan bintang-bintang, kalian akan membawa dunia baru di bawah langit yang kemilau dan di atas bumi yang cemerlang,” tandasnya.
Acara wisuda sarjana turut dihadiri, Sekda Kabupaten HSU Adi Lesmana, Kordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Kepala Kantor Kemenag HSU dan jajaran, Ketua Pengadilan Agama Amuntai, dan para undangan. (Kanalkalimantan.com/kk)
Reporter: kk
Editor: kk

-
HEADLINE3 hari yang lalu
Menteri UMKM Jadi “Amicus Curiae” Sidang Kasus Mama Khas Banjar
-
Teknologi2 hari yang lalu
AMD Ryzen AI 300 Series Hadir dengan Performa Dukungan Fitur AI
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Menteri UMKM: Pemberian Pidana Tidak Tepat untuk Kasus Mama Khas Banjar
-
Kabupaten Kapuas3 hari yang lalu
Bupati Kapuas Tinjau Jembatan Tirusan, Target Perbaikan Akhir Bulan Selesai
-
Kalimantan Tengah3 hari yang lalu
Polda Kalteng Panggil Ketua GRIB Jaya Pasca Segel Perusahaan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
MK Diskualifikasi Dua Paslon Pilkada Barito Utara, Pilkada Diulang!