Connect with us

HEADLINE

Viral Temuan Barang Antik di Sungai Rangas, Begini Tanggapan Ustadz Sandi Albanjary

Diterbitkan

pada

Penjelasan Ustadz Sandi Albanjary menanggapi kejadian penemuan barang antik di Desa Sungai Rangas, Martapura, Kabupaten Banjar. foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Warga Desa Sungai Rangas Tengah, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menemukan sejumlah barang antik tepat di Sungai Martapura. Penemuan barang yang oleh warga diklaim barang antik tersebut disesalkan tokoh agama, Ustadz Sandi Albanjary.

Sejumlah barang antik tersebut merupakan piring keramik dan mangkuk beraksara Arab dan Cina. Mirisnya, barang tersebut diambil dengan dalih untuk diminum dan diusapkan ke badan air yang ditaruh di atas satu piring besar bertulisan huruf arab tersebut.

“Mengenai penemuan tersebut, ulun menanyakan apa niat masyarakat yang datang ke situ? mengambil air dari situ, tetapi itu bukan hanya ada ayat Al Qur’an, ada gambar naga dan sebagainya dan itu bukan dari agama Islam, maka hati-hati terhadap akidah kita kalau kita terjerumus,” kata Ustadz Sandi Albanjary menanggapi, dalam sebuah video unggahan miliknya.

Ustadz Sandi menekankan, hal tersebut bisa dianggap sebagai penjerumusan akidah berupa kemusyrikan. Dia pun berpendapat kejadian itu dapat dikatakan sebagai settingan.

 

 

Baca juga: Mengenal 7 Karomah Habib Basirih yang Masyhur di Masyarakat Banjar 

“Perlu masyarakat ketahui dari yang ulun rasa atas kejadian itu adalah seperti semacam ada settingan, oleh sebab itu jangan mudah percaya dan jangan mudah tertipu,” imbuhnya.

Dirinya juga turut mengamati tindakan masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan penemuan barang antik yang hanya diletakkan di lantai tersebut.

Menurutnya hal tersebut membahayakan lantaran adanya ukiran ayat-ayat suci Al Qur’an yang dipergunakan sembarangan.

“Kalam-kalam Allah yang dibuat di piring, jika ditaruh di lantai itu berbahaya bagi iman kita bisa menimbulkan kemusyrikan karena ayat-ayat Al Qur’an itu simbol agama Islam, sehingga tidak boleh ditaruh sembarangan seperti sejajar dengan lantai sejajar dengan kaki,” jelasnya.

Baca juga: Ceceran Solar di A Yani Km 32-34 Banjarbaru, Pengendara Diimbau Barhati-hati!

Bahkan, lanjutnya, jika masyarakat yang turut hadir di tempat itu tanpa menggunakan penutup aurat, maka itu bisa dianggap sebuah penghinaan.

“Kita sadari atau tidak kita sadari sehingga di situ bisa menimbulkan kemusyrikan,” tegasnya.

Dirinya menegaskan perlunya masyarakat menjaga akidah dengan memperbaiki syahadat agar jangan sampai terjerumus ke dalam kemusyrikan.

“Yang perlu kita perhatikan adalah pertama adalah jaga akidah kita, jangan sampai kita terjatuh ke dalam kemusyirakan, maka hati-hati terhadap akidah kita kalau-kalau kita terjerumus, maka perbaiki syahadat kita,” tandasnya.

Baca juga: Ribuan Orang Hadiri Haul ke-76 Habib Basirih Banjarmasin

Sebelumnya, pada Sabtu (10/12/2022) lalu, warga Sungai Rangas Tengah digegerkan dengan penemuan benda diduga barang antik berupa piring besar berukir aksara Arab dan Cina di Sungai Martapura, persis di depan rumah warga bernama Masruni (42).

Mereka pun bergotong royong membersihkan sebanyak 11 buah piring antik tersebut yang awalnya terlihat kotor dan berkarat.

“Ukirannya ada yang terlihat gambar naga dengan ukiran asli, dari barang-barang orang sebelah dari alam ghaib sebelah, dan ditemukannya di tempat yang setiap hari anak-anak di sini mandi di pinggir Sungai Martapura,” jelas Masruni

Temuan itu pun menarik perhatian warga sekitar ke Sungai Martapura untuk berbondong-bondong menyaksikannya.

Mereka mengaku percaya akan keberkahan yang diperoleh dari simpanan barang antik tersebut, sehingga enggan menjualnya.

“Kalau pendapat kami tidak usah dijual dan hanya disimpan saja semoga mendapatkan keberkahan,” pungkas Masruni. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->