Connect with us

HEADLINE

Tiga Ruas Jalan ‘Maut’ di Banjarbaru, 24 Insiden Kecelakaan 11 Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Mistar Cokrokusumo Cempaka beberapa waktu lalu, mengakibatkan pengendara motor meninggal dunia. Foto: polresbjb

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tiga ruas jalan raya di Kota Banjarbaru kerap terjadi kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas). Korban mulai luka ringan, luka berat hingga menelan tumbal nyawa.

Triwulan pertama pada tahun 2023 (Januari-Februari-Maret) saja, angka kecelakaan lalu lintas yang tercatat di Polres Banjarbaru sudah ada 24 kasus insiden Laka Lantas.

Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi 9 kasus Laka Lantas dengan korban jiwa alias meninggal dunia sebanyak 6 orang.

Catatan terakhir Satlantas Polres Banjarbaru pada Maret lalu sedikitnya 6 kasus Laka Lantas dengan korban meninggal dunia sebanyak 5 orang.

 

Baca juga: Ketua DPRD Apresiasi Penanganan Bantuan Korban Banjir di Dua Kecamatan

Kasat Lantas Polres Banjarbaru AKP GM Angga Satrya Wibawa mengakui, memang beberapa waktu terakhir beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas terjadi di Ibu Kota Provinsi Kalsel ini.

Dibeberkannya ada tiga ruas jalan yang sangat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, yakni Jalan A Yani Km 19 sampai Km 26, Jalan Mistar Cokrokusumo arah Cempaka-Pelaihari dan Jalan Trikora.

Kasat Lantas Polres Banjarbaru AKP GM Angga Satrya Wibawa. Foto: ibnu

Ketiga jalan tersebut merupakan jalan utama perlintasan kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua yang sangat ramai.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut diungkapkannya kawasan tersebut rawan kecelakaan lantaran luas jalannya yang lebar. Dan kecelakaan lalu lintas terjadinya pada saat siang hari.

“Kemungkinan sepi dan jalan yang lebar ini biasanya membuat pengendara lengah, sehingga tidak fokus dalam berkendaraan,” ungkapnya.

Selain faktor kelalaian pengendara, kecelakaan yang terjadi juga disebabkan kondisi jalan yang dilalui tidak mulus alias ada gelombang.

Baca juga: Tarawih Bersama Buya Arrazy, Hari Kebangkitan Rasullullah Kenali Umatnya dari Bekas Wudhu

Ketika pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi yang kemudian tertabrak lubang, sehingga resiko kecelakaan menjadi sangat tinggi.

“Tidak fokus berkendara meningkatkan resiko kecelakaan jika tertabrak lubang akibat kerusakan jalan,” jelasnya.

Faktor mobilitas tinggi masyarakat selama Ramadhan juga disebut menjadi salah satu penyebab beberapa kecelakaan lalu lintas yang belakangan terjadi.

“Sore hari terutama tiga ruas jalan itu padat oleh pengendara. Belum lagi malamnya setelah tarawih selesai. Pasti banyak yang keluar ke jalan,” ujarnya.

Hal itu menurutnya juga menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan. Karenanya dia menilai tidak semua pengendara bisa tertib berlalu lintas.

Kondisi ini menurut Angga sangat berbeda dengan Ramadhan pada beberapa tahun lalu saat kebijakan PPKM diberlakukan. Saat itu masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah. Sehingga angka kecelakaan lalu lintas di Kota Banjarbaru sangat turun drastis.

“Berbeda dengan sekarang, mobilitas masyarakat bebas beraktivitas ke sana kemari tanpa adanya pembatasan kegiatan,” tuturnya.

Karena itulah pihaknya sangat mengimbau agar bagi pengguna jalan baik itu pengendara roda dua maupun roda empat, tidak perlu memacu kecepatan yang terlalu cepat serta lebih berhati-hati saat berkendara dan patuhi tata tertib lalu lintas.

“Tetap utamakan keselamatan, karena kebanyakan laka terjadi akibat faktor kelalaian manusia dan faktor kondisi jalan,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->