Connect with us

Kesehatan

Tak Cuma Mudah Menular, Virus Corona Brasil Mampu Hindari Kekebalan Alami

Diterbitkan

pada

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML

KANALKALIMANTAN.COM, SÃO PAULO, BRASIL – Peneliti menemukan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Brasil, P.1, dua kali lebih mudah menular dibanding beberapa jenis virus lainnya.

Tidak hanya itu, varian ini juga lebih mungkin untuk bisa menghindari kekebalan alami yang terbentuk dari infeksi Covid-19 sebelumnya.

Berdasarkan sebuah studi oleh tim Inggris dan Brasil dari berbagai institusi, termasuk Universitas Oxford dan Imperial College London Universitas São Paulo, varian P.1 1,4 hingga 2,2 kali lebih mudah menular daripada varian lainnya yang juga beredar di negara tersebut.

“Varian itu juga lebih mampu menghindari 25% hingga 61% kekebalan pelindung yang dibangun oleh infeksi (Covid-19) sebelumnya,” tulis peneliti, dilansir Financial Times.

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Menurut peneliti, hal itu bisa menjadi tanda bahwa vaksin kemungkinan kurang efektif dalam melawan varian Brasil ini.

Kakhawatiran lainnya adalah bahwa penyebaran varian ini telah meningkat. Sebab, sudah lebih dari 25 negara mendeteksi kasus virus corona ini, seperti Belgia, Swedia dan Inggris.

Para peneliti berencana merilis makalah studi ini pada Selasa (2/3/2021). Penelitian ini belum ditinjau sejawat atau peer-review.

“Kami dengan yakin dapat mengatakan bahwa P.1 telah mengubah karakteristik epidemiologi virus di Manaus tetapi apakah itu benar di sektor lain, kami belum tahu,” ujar penulis utama studi Nuno Faria, profesor di Oxford.

“Sejauh ini kami belum memiliki bukti P.1 tidak akan menanggapi vaksin, setidaknya untuk mencegah penyakit serius,” lanjutnya.

Menurutnya, apakah varian P.1 atau varian lainnya, B.1.1.7, dari Inggris lebih menular merupakan pertanyaan yang sangat penting dan perlu ditangani.

Varian P.1 memiliki lebih dari 17 mutasi, yang mengubah urutan genetiknya dari virus corona pertama, SARS-CoV-2, termasuk 3 perubahan pada protein lonjakan yang digunakannya untuk memasuki sel manusia.(suara)

 

Editor: Suara


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->