Connect with us

HEADLINE

Subsidi Minyak Goreng ‘Manjakan’ Ritel Modern, Harga di Pasar Tradisional Masih Melambung!

Diterbitkan

pada

Harga minyak goreng di pasar tradisional masih mahal Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Turunnya harga minyak goreng di ritel modern ternyata tidak diikuti oleh pasar tradisional maupun toko sembako di Banjarbaru.

Pemilik Toko Barokah di Jalan Bina Satria, Atinem menerangkan di tokonya masih menjual minyak goreng kemasan masih harga yang lama.

“Untuk sekarang menghabiskan stok dulu tersisa sedikit lagi, dijual dengan harga modal 18 ribu,” ungkapnya.

Dirinya menerangkan harga di tokonya selisihnya cukup tinggi ketimbang harga di ritel modern, sehingga terpaksa menjual dengan harga modal.

 

 

Baca juga: Vonis Janggal Kasus Perkosaan Oknum Polisi di Banjarmasin, Tim Advokasi: Tak Ada Pendampingan Hukum untuk Korban

Ditambahkannya, biasanya agen yang mengantarkan stok minyak ke toko sekali antar hampir 30 dus. Namun pada saat ini hanya 5 dus.

“Andai masih 30 dus kayak biasanya, kita tepuk jidat,” ungkapnya

Senada dengan Atinem, Hamdah salah seorang pedagang di Pasar Bauntung menerangkan di pasar sendiri harga minyak goreng kemasan masih terbilang mahal.

Dirinya menyebutkan, harga minyak goreng di pasar berkisar antara Rp19-Rp20 ribu per liternya, sedangkan untuk kemasan 2 liter antara Rp40- Rp42 ribu tergantung merk kemasan.

“Kita stop dulu, yang ada masih banyak tidak terjual,” ujarnya.

Lebih parahnya lagi, diungkapkan Hamdah informasi dirinya dapatkan dari agen harga akan naik lagi, karena agen tidak disubsidi pemerintah.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Banjarbaru, Novi Tak Sempat Kebagian

“Dari agen katanya harga minyak goreng kemasan akan naik terus,” tambahnya

Dari agen Hamdah membeli per 1 liter 18 ribu, sementara yang Rp38 ribu, beda merek beda juga harga.

Sistem di pasar sendiri sebutnya, jika harga naik kemudian turun, maka barang akan dijual sesuai harga rata tengahnya sehingga masih bisa bersaing dengan ritel modern.

Namun, yang membuat bingung Hamdah untuk harga minyak goreng dalam kemasan yang ia dapat melalui agen katanya memang naik terus.

Dirinya mengharapkan ada langkah jelas dari pemerintah untuk pedagang pasar tradisional seperti dirinya.

“Semoga pemerintah memperhatikan pedagang pasar seperti kami, sehingga harga bisa sama,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Banjarbaru, Anshori, tidak menampik kalau hanya ritel modern yang baru mendapat subsidi dari pemerintah.

Baca juga: Kesultanan Kutai Angkat Suara, Kirim Jin Jika Edy Mulyadi Tak Minta Maaf

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Banjarbaru, Anshori. Foto: ibnu

“Semua ritel modern sudah bersubsidi, ada 86 ritel modern yang menjual minyak goreng harga Rp14 ribu,” terangnya.

Diakuinya masih banyak pasar tradisional maupun toko sembako masih menggunakan harga lawas. Dirinya hanya berharap satu atau dua minggu ke depan retail atau pasar tradisional bisa menyesuaikan harga sesuai ketentuan pemerintah.

Ditambahkannya, operasi pasar yang digelar pagi tadi di halaman Disdag Banjarbaru juga bertujuan untuk mensosialisasi harga minyak goreng sudah mulai terjangkau.

“Nantinya subsidi minyak goreng ini akan turun ke kios-kios dan pasar tradisional secara berangsur-angsur,” tandasnya.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->