Connect with us

Kota Banjarbaru

Skema Usaha Non Bunga, Pemko Siapkan Stimulus Ekonomi ke UKM


Wali Kota: Juga Disiapkan Proyek Padat Karya Hibah ke LPM Melibatkan Warga


Diterbitkan

pada

Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani. foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Penanganan pandemi Covid-19 di Kota Banjarbaru telah menghabiskan anggaran mencapai kurang lebih Rp 10,1 miliar. Pemakaian anggaran puluhan miliar tersebut mencangkup pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua pekan, pada Mei lalu.

Perlu diketahui bahwa anggaran penanganan Covid-19 di Banjarbaru bersumber dari dana BTT (Belanja Tidak Terduga). Awalnya, Pemko Banjarbaru ingin mempergunakan dana BTT dengan nominal mencapai Rp 200 miliar. Hanya saja, pemerintah pusat menyetujui dana yang boleh untuk dipergunakan hanya sebesar Rp 167 miliar.

Walhasil, dana BTT sebesar Rp 167 miliar inilah yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 di Banjarbaru. Namun, penggunaan anggaran ratusan miliar ini disesuaikan dengan peruntukkan atau kebutuhan. Artinya, Rp 167 miliar tidak langsung dipergunakan begitu saja.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPAKD) Kota Banjarbaru, Jainuddin, mengatakan untuk tahap awal, pihaknya menggunakan anggaran Rp 60 miliar lebih dulu. Lalu, dari Rp 60 miliar tersebut, saat ini telah dipergunakan Rp 10,1 miliar.

“Jadi, untuk anggaran awal tersisa Rp 50 miliar. Tapi kalau untuk total keseluruhan anggaran pengananan Covid-19 dari BTT masih ada ratusan miliar yang tersisa,” katanya.

Lalu, apa yang akan dilakukan dengan sisa anggaran ratusan miliar yang masih tersisa itu?  Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, menyebut bahwa anggaran penanganan Covid-19 dipergunakan dalam berbagai bidang. Jika dipersentasekan, anggaran Rp 167 miliar terbagi 45 persen untuk kesehatan, 30 persen untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS), dan 25 persen untuk stimulus ekonomi.

“Dari ketiga bidang itu, pada hari ini kita mengalokasikan anggaran untuk bidang stimulus ekonomi atau menghidupkan kegiatan ekonomi di Banjarbaru,” katanya.

Ada berbagai rencana yang akan dilakukan untuk memicu kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya, Pemko bekerjasama dengan Bank Kalsel akan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19, sebagai modal usaha baru pelaku usaha mikro kecil hingga menengah di Banjarbaru.

“Kita (Pemko) dan Bank Kalsel akan memberikan modal usaha baru. Skemanya, modal usaha yang kita pinjamkan ini tidak berbunga. Kita yang akan subsidi bunganya. Tapi, saat ini masih kita tentukan apakah melalui bank konvesional dulu atau syariah,” jelas Nadjmi.

Tak hanya memberikan modal usaha, Pemko Banjarbaru juga mewacanakan untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal. Dalam hal ini, anggaran penanganan Covid-19 akan dialokasi ke Dinas PUPR Banjarbaru untuk mempekerjakan atau melibatkan masyarakat dalam proyek-proyek pembangunan.

“Anggaran Covid-19 kita siapkan ke Dinas PUPR untuk melaksanakan program padat karya. Program ini bertujuan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Teknisnya, anggaran akan dihibahkan ke LPM untuk mempekerjakan masyarakat Banjarbaru. Saat ini kita masih mendata masyarakat yang tidak bekerja,” pungkas Nadjmi. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->