Connect with us

Kota Banjarbaru

Saat Demonstran Ingin jadi Jarvis, Bisa ‘Freestyle’ di Kantor Gubernur Kalsel

Diterbitkan

pada

Aksi Solidaritas Kamisan Kalsel ke-34 di halaman Kantor Setda Provinsi Kalimantan Selasa, Kamis (1/12/2022) sore. Foto : ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Belasan anak muda berpakaian hitam memadati halaman Kantor Setda Provinsi Kalimantan Selasa, Kamis (1/12/2022) sore. Beberapa di antaranya berbaris berjejer membentang spanduk hitam besar bertuliskan ‘Aksi Kamisan Kalsel’.

Ada juga yang mengurak payung hitam serta membawa poster berisikan keresahan mereka. Yang menarik, ada tiga pemuda berjajar menutupi tubuhnya dengan poster berlakban tanpa mengenakan baju. Salah satu poster itu bertuliskan ‘Ingin Jadi Jarvis Biar Bisa Keluar Masuk Rumah Rakyat Sesuka Hati’.

Ternyata belasan anak muda itu mengkritik rangkaian pergelaran Uncle Hard Enduro 2022, pada Jum’at (25/11/2022) lalu.

Hari itu diketahui seorang crosser ketahanan dunia asal Inggris yakni Graham Jarvis sedang bertandang ke kantor Gubernur Kalimantan Selatan. Dia mempertontonkan keahlian bermotornya seperti menaiki tangga pendopo dengan wheelie atau dengan satu ban.

 

Baca juga  : Bongkar! Diberi Tenggat 30 Hari Bangunan Liar dan Warung Jablai di Trikora-LIK

Aksi pamer freestyle oleh Jarvis -sebutan akrabnya- di dalam Kantor Gubernur di Banjarbaru itu pun menjadi sorotan hingga kritik oleh mereka.

Saat berorasi sang Koordinator aksi, Rizki Nugroho menyayangan tindakan Pemerintah Daerah yang membiarkan Kantor Gubernur dilalui pembalap Motocross.

“Dengan segala maksud di belakangnya, dengan rasionalitas itu kita tidak membenarkan tindakan itu atas segala alasan dari belakang, mau alasannya membuka event atau memeriahkan segala sesuatunya,” ujar salah satu penggiat aksi Rizki Nugroho, saat berorasi pada Kamis (1/12/2022).

Mereka berpendapat tindakan tersebut merupakan tindakan yang non esensial atau sangat tidak perlu dilakukan, sehingga mereka mengecamnya.

Baca juga  : Gelar Audit Stunting, BKKBN Kalsel dan DPPKB HSU Komitmen Turunkan Kasus

“Dengan kesewenang-wenangannya gedung yang dibangun oleh uang rakyat gedung yang dibangun oleh anggaran yang dihimpun dari pajak rakyat digunakan sebagai arena Motocross,” imbuhnya.

Padahal, lanjutnya, masih banyak pertanyaan-pertanyaan besar atas kinerja Pemerintah Daerah dalam menindak lanjuti tuntutan yang telah dibawakan Mahasiswa dan kawan-kawan kolektif pada aksi sebelumnya.

“Kalau kami saja tanpa menggunakan motor trail atau cross kami sulit masuk ke dalam sana. Padahal kami ingin berdiskusi berunding kami ingin menyampaikan aspirasi tetapi tidak pernah bisa,” sebutnya.

Mereka pun turut  mempertanyakan keseriusan Pemerintah Daerah Kalsel dalam menyelesaikan sejumlah PR (pekerjaan rumah).

Baca juga  : Kursi Legislatif Dapil IV Kapuas Berkurang Satu, Ketua Komisi I Minta KPU Kapuas Tinjau Ulang

“Padahal pada hari ini saja banyak saudara kita yang tertimpa musibah, ada yang gak punya rumah bahkan ada yang tidak bisa makan,” ungkapnya.

Tak hanya sampai di situ, sampai hari ini mereka bersolidaritas terhadap aksi kakisan pusat untuk terus menuntut Presiden dalam mengusut Tuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat, baik yang terjadi di masa lalu maupun sekarang.

Aksi kamisan yang ke-34 ini pun berlangsung cukup lama dengan mempertontonkan aksi teatrikal, mimbar bebas, minute silence hingga pembacaan pernyataan juang.

Dalam aksi itu juga mereka turut membawa beberapa kotak donasi atau sumbangan untuk korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->