Connect with us

HEADLINE

Rudy Ariffin: Bandara Baru Harus Jadi ‘Denyut Nadi’ Pertumbuhan Ekonomi Kalsel

Diterbitkan

pada

Rudy Ariffin saat ditemui awak media, Jumat (20/12). Foto : Rico

BANJARBARU, Euforia pasca diresmikannya bandara internasional Syamsudin Noor oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (18/12) lalu, masih terasa. Harapannya, kemegahan bandara berjuluk The Jawel of Boneo ini juga mampu mengimbas pada tumbuhnya perekonomian Kalsel.

Gubernur Kalsel dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) H Rudy Ariffin yang juga hadir saat peresmian terminal baru, mengatakan, perlunya bandara sebagai lalu lintas serta etalase perekonomian.

“Seperti yang disampaikan Bapak Jokowi, bandara ini perlu dihubungkan ke daerah sentra pengembangan. Baik itu daerah pengembangan perkebunan, perikanan, peternakan dan lain-lain. Kemudian dikirim langsung ke Singapura atau Kuala Lumpur dan dari sinilah hasilnya bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya ditemui di Agrowisata Meek Farm, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Jumat (20/12) siang.

Tidak hanya itu, Rudy juga menginginkan bandara dapat secepatnya menarik banyak maskapai yang beroperasi di rute internasional. Sehingga, wisatawan mancan negara dari seluruh dunia dapat mengunjungi Kalsel dengan lebih mudah dan nyaman. “Pokoknya harus menjadi denyut nadi perekonomian Banua,” tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, baru satu maskapai asing yang menyatakan minatnya menerbangi rute internasional menuju Banjarmasin, yaitu maskapai penerbangan berbiaya murah asal Malaysia, Air Asia.

Rencananya, Air Asia akan menerbangi rute Kuala Lumpur menuju Banjarmasin, kendati hingga saat ini belum secara resmi beroperasi.

Maskapai yang didirikan oleh Tonny Fernandes ini telah melakukan survey ke Banjarmasin sejak Mei 2019 silam. Saat itu, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin belum memperoleh status bandara internasional.

Tak hanya itu,  Bupati Banjar periode 1999-2005 ini juga meyakini bahwa dengan kekayaan alam yang dimiliki Kalsel, dapat menjadi magnet bagi para turis asing. Contohnya saja, Pasar Terapung di Banjarmasin dan Bamboo Rafting di Kecamatan Loksado, Kabupaten HST.

“Kita memiliki destinasi wisata yang unik. Terlebih lagi destinasi wisata kita alami, tidak dibuat-buat. Kalau mencari yang indah, saya kira di wilayah lain lebih baik. Tapi kalau yang unik, wisatawan manca negara pasti kesini. Tinggal kita saja bagaimana melayani mereka (turis) dengan baik,” ucapnya.

Rudy juga menyoroti terkait kesiapan pelayanan imigrasi di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Disampaikannya, Keimigrasian memiliki peran penting sebagai pintu masuk bagi para tamu ataupun wisatawan dari luar negeri. Termasuk, memudahkan pelayanan penerbangan umroh dan haji yang sebelumnya harus melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Termasuk adanya ruang-ruang yang harus dilengkapi seperti kargo atau peti kemas sebagai wadah untuk mengekspor hasil kelola masyarakat Kalsel. Mengingat, dengan status Internasional, tentu pengiriman dapat langsung diantar ke negara-negara asing.

Apresiasi ke Paman Birin

Rudy secara blak-blakan menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atas rampungnya pembangunan bandara Internasional Syamsudin Noor. Ini merupakan progres yang membanggakan di era kepemimpinan Paman Birin -sapaan akrab Gubenur Kalsel.

“Kita harus bersyukur Bandara sudah selesai. Ini adalah progres yang cukup membanggakan di masa kepemimpinan Paman Birin. Tinggal beberapa tambahan yang diperlukan untuk menyatakan Bandara ini adalah bandara internasional,” kata pria kelahiran Banjarmasin tahun 1952 ini.

Perlu diketahui terminal baru Bandara International Syamsudin Noor berdiri kokoh di area seluas 77.562 m2 dam mampu menampung 7 juta penumpang per tahun. Tersedianya  apron atau tempat parkir pesawat yang dapat menampung 14 pesawat narrow body.

Fasilitas berupa 3 garbarata (aviobridge), 42 check-in counter, dan 2 baggage conveyor disiapkan untuk semakin menjamin kenyamanan dan keamanan penumpang. Selain itu, tersedia area parkir seluas 34.360 m2 yang mampu menampung 1.524 kendaraan roda empat dan 720 kendaraan roda dua serta masjid yang sebelumnya hanya bisa menampung 200 orang menjadi 1.186 orang.

Presiden RI, Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan bandara kebanggan masyarakat Kalsel ini mencapai Rp 2,2 triliun.  “Sekarang sudah selesai dan saya minta kepada Gubernur dan Walikota untuk menindaklanjuti. Harus berefek pada pertumbuhan ekonomi dan masyarakat harus betul-betul merasakan dampaknya,” tegasnya.

Secara simbolis, peresmian bandara dilakukan dengan menekan tombol sirine oleh Presiden RI Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dan Gubenur Kalsel H Sahbirin Noor. (Rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->