Connect with us

Fasilitas Umum

Rencana Relokasi Tak Jelas, Belum Apa-apa Pedagang Pasar Bauntung Menolak Pindahan

Diterbitkan

pada

Pedagang pemilik toko Pasar Bauntung menolak rencana relokasi. Foto : devi

BANJARBARU, Wacana relokasi Pasar Bauntung oleh Pemerintah Kota Banjarbaru ke lokasi anyar di Stadion Mini Gawi Sarabataan, jalan RO Ulin masih jauh dari realisasi. Proses rencana pemindahan pasar Bauntung di A Yani Km 34 sepertinya tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Mengingat Pemkot Banjarbaru belum juga membangun pasar beserta seluruh sarana pendukung di kawasan tersebut. Sementara kondisi Pasar Bauntung sudah sangat semerawut, padat dan tak nyaman dikunjungi. Banyak pedagang yang berjualan ke badan jalan yang seharusnya menjadi lintasan kendaraan umum. Sehingga, dampaknya pun membuat macet kendaraan yang melintas.

Seperti pada awal rencana memindahkan Pasar Bauntung ke lokasi baru di Stadion Mini Gawi Sabartaan, Loktabat Selatan, belum bisa diwujudkan, lantaran hingga penghujung tahun 2018, Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru belum mendapatkan titik terang. Anggaran untuk pemindahan yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100 miliar.

Selasa (17/4), sebanyak 250 lebih pedagang Pasar Bauntung menandatangani surat penolakan untuk rencana relokasi ke lokasi baru. Penolakan mereka disertai buktikan tanda tangan dari para pedagang pemilik toko di Pasar Bauntung.

Salah satu pedagang pemilik toko, Juhairudin mengatakan, jumlah lebih tersebut belum semuanya, masih ada ratusan pedagang lain yang belum didata.

“Pokoknya hampir seratus persen pedagang pemilik toko tidak setuju pasar dipindah,” ujar Juhairudin.

Kabar mengenai adanya pedagang yang setuju untuk relokasi tersebut langsung dibantah pedagang. Ia mengatakan hanya manipulasi pemberitaan, supaya bisa mempengaruhi pedagang yang masih menolak relokasi tersebut. Selain itu jika memang ada yang mau itu hanya pedagang kaki lima yang tak membayar sewa dan tak memiliki lapak secara resmi.

“Mereka dijanjikan oleh Pemkot Banjarbaru bakal dapat lapak baru, sehingga mereka mau dipindah,” kata Juhairudin kepada Kanal Kalimantan.

Selama ini diakui Juhairudin, kondisi kesemerawutan Pasar Bauntung akibat adanya pasar subuh yang belum taat aturan dan berjualan hingga siang. Sementara beberapa peraturan yang harus di taati malah dilanggar seperti pedagang pasar subuh harus sudah berhenti berjualan sebelum pukul 09.00 Wita.

“Pasar saat ini di bagian dalam jadi becek, rusuh, kotor, kami pedagang saja merasa terganggu, orang pun enggan masuk ke dalam karena keadaan yang seperti itu. Kesan kumuh pasar ini pun terus ada,” ujarnya.
Ditemui Kanal Kalimantan, Kepala UPT  Pasar Bauntung Banjarbaru Abdul latif mengatakan, Pasar Bauntung yang berdiri di atas 1,5 hektare memiliki 12 blok dan 609 pedagang yang terdata berdagang di pasar tersebut. Terdapat ruko sebanyak 27 buah, toko atau kios 334 buah, dan bak atau los sebanyak 284 buah itu memang saat ini sudah diverifikasi pada bulan April ini.

“Perlu dibentuk tim verifikasi dalam wacana Walikota untuk merelokasi karena melubernya pedagang,” kata Abdul Latif.

“Mereka (Pedagang, red) wajar jika menolak, tapi tugas kami ya sebagai jembatan atau perpanjangan tangan pedagang kepada SKPD terkait,” lanjut Abdul Latif.
Rencana Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru kala dipimpin Muhammad Fauzie memikirkan dua alternatif sumber dana, meminta dana ke pusat dan  mengajukan penawaran ke  investor, untuk membangun dan mengelola pasar ini. “Dua alternatif ini muncul, karena tidak ada anggaran dari APBD Banjarbaru untuk pemindahan pasar,” katanya.

Upaya mendapat bantuan dari pusat melalui Kementerian Perdagangan RI sudah dilakukan. Tapi hingga kini, belum ada jawaban jelas dari pemerintah pusat. Begitu juga tawaran yang sampaikan kepada beberapa investor, masih belum ada yang jawaban positif.

“Mungkin mereka masih menghitung-hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangunnya, untung dan ruginya, karena dananya pastilah tidak sedikit,” ucap Kepala UPT Pasar Bauntung Banjarbaru itu. (devi)

Reporter:Devi
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->