Connect with us

HEADLINE

Puncak Kemarau Mundur Prediksi BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel

Diterbitkan

pada

Tanaman cabai tumbuh tak normal akibat perubahan cuaca yang tidak menentu milik petani sayur di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru. Foto: wanda 

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Puncak musim kemarau tahun 2025 di Kalimantan Selatan diprediksi mundur dari prakiraan awal Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sebelumnya BMKG memprediksi musim kemarau tahun 2025 secara secara umum dimulai dari bulan Juni. Dimana ada beberapa wilayah yang mengalami musim kemarau lebih awal seperti bulan Mei, atau mengalami di bulan Juni hingga Juli, bahkan Agustus.

Namun Forecaster Iklim BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky Dwi Prasetya mengatakan, situasi kondisi saat ini di bulan Juni kondisi curah hujan masih terlihat tinggi di beberapa wilayah Kalsel, termasuk Banjarbaru, Banjarmasin, dan sekitarnya.

Baca juga: Petani di Laura Gagal Panen, Tanaman Sayur Kerdil 

Forecaster Iklim BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky Dwi Prasetya. Foto : wanda

“Maka berdasarkan analisis kita memang prakiraan musim kemarau tahun 2025 ini wilayah Kalsel diupdate mundur dari normalnya,” ujar Forecaster Iklim BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky Dwi Prasetya, Senin (23/6/2025).

“Kenapa mundur, pertama karena April – Mei yang seharusnya masa peralihan ternyata curah hujan di periode itu justru tinggi dan berlanjut kemungkinan sampai dengan Oktober,” sambung dia.

Artinya, sambung Yosef, kemarau di Kalsel bisa dikatakan akan lebih pendek, dan puncak yang biasanya diprediksi pada bulan Agustus – September, ada kemungkinan akan mundur.

Baca juga: Banjarbaru Target Naik Level Kategori Utama Kota Layak Anak

Di samping itu, karena faktor La Nina yang mulai aktif meskipun indeksnya masih rendah hendak mendekati menengah.

Prediksi puncak musim kemarau terjadi di bulan Agustus-September maka kemungkinan puncak musim kemarau bisa jadi akan berlangsung di akhir Agustus menuju pekan pertama bulan September.

“Puncaknya bergeser tidak di Agustus, tetapi mungkin di akhir Agustus menuju ke September awal, jadi Agustus yang biasanya kita panas banget mungkin  panasnya akan berkurang,” ungkapnya.

Baca juga: Jaga Suplai Air Bersih, PUPR Kalsel Bangun Intake Darurat

Karena wilayah Kalsel luas kata dia, maka dimungkinkan sebagian besar wilayah puncak kemarau akan menuju ke bulan September.

Sedangkan kemungkina pada Oktober, kemarau akan terjadi merata di seluruh Indonesia, dengan hujan yang tetap ada. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca