Connect with us

Bisnis

Petani Minta Pemerintah Beri Dana untuk Konversi Lahan Sawit

Diterbitkan

pada

Petani meminta pemerintah berikan anggaran konversi lahan sawit Foto: net

JAKARTA, Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah untuk memberi dukungan dana guna membantu petani sawit yang ingin mengkonversi lahannya untuk tanaman non sawit. Permohonan dukungan dana disampaikan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih terkait penurunan harga sawit yang terjadi belakangan ini.

Berdasarkan data yang dimilikinya, kini harga jual tandan buah segar (TBS) sawit masih belum menguntungkan petani. Di Riau harga TBS hanya berkisar Rp 600 sampai Rp 800 per kilogram. Di Asahan Sumatera Utara, harga TBS hanya berkisar  Rp 600 sampai Rp 900 per kilogram.

Henry mengatakan dengan harga rendah tersebut, petani terancam babak belur. Mereka bisa menderita kerugian karena harga minimal TBS harusnya berada di kisaran Rp1.200 per kilogram.

Henry mengatakan dukungan dana diperlukan demi memberikan pilihan kepada petani agar kerugian yang mereka derita tidak semakin dalam.  “Petani kita punya kapasitas untuk mengkonversinya, baik untuk jangka pendek atau jangka panjang. Kelapa sawit tua bisa ditebang, dalam waktu setahun bisa hasilkan jagung, pisang, ini untuk jangka pendek, dan butuh modal,” katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/12).

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu meminta masyarakat yang selama ini berkebun sawit untuk beralih menanam komoditas lain. Permintaan ia sampaikan terkait penurunan harga kelapa sawit yang terus terjadi belakangan ini.

Henry mengatakan sebelum Jokowi mengeluarkan seruan tersebut, sudah banyak petani anggota serikatnya yang mengkonversi lahan sawit ke tanaman pangan. Upaya konversi tersebut dilakukan di daerah Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Petani di kawasan tersebut memilih untuk menanam padi di atas lahan sawit mereka. Selain untuk menanam padi, petani juga mengkonversi lahan perkebunan sawit mereka untuk peternakan sapi, kerbau atau kambing.(cel/ant)

Reporter:cel/ant
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->