Connect with us

PULPIS

Pantau Proyek Rp 36 Miliar, TP4D Pulpis Minta PU Perhatikan Kualitas Pekerjaan

Diterbitkan

pada

Kajari Pulpis, Triono Rahyudi ( kanan) memberikan masukan pada Pegawai DPUPR Pulpis saat monotoring proyek. Foto: Istimewa

PULANG PISAU, Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Pulang Pisau melakukan monitoring dengan memantau 2 pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pulpis, Slasa (6/11). Di pimpin langsung Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pulpis, Triono Rahyudi, Kasi Intel yang juga ketua TP4D Pulpis M Kahfi, serta beberapa anggota TP4D dan didampingi Kabid Bina Marga Hargatin, monitoring dilakukan di Kecamatan Maliku dan Kecamatan Sebangau Kuala.

“Ada dua paket pekerjaan yang kami lihat, pembangunan 2 buah jembatan di desa Bantanan, Sebangau Kuala dan pengaspalan jalan penghubung Maliku- Sebangau. Karena pendanaannya menggunakan dana APBD  maka pekerjaan ini diawasi dan didampingi dari TP4D. Kita berperan memastikan agar kualitas fisik dan administrasinya sesuai dengan kontrak yang tertulis ,” ujar Kajari Pulpis Triono.

Ia juga memberikan beberapa masukan pada PUPR, konsultan dan kontraktor agar pengerjaan dua proyek tersebut betul-betul memperhatikan kualitas serta mampu selesai sebelum deadline. Proyek infrastruktur yang dibangun dengan menelan dana APBD lebih Rp 36 miliar tersebut termasuk program khusus Pemda untuk membuka akses transportasi masyarakat di dua kecamatan Maliku dan Sebangau Kuala.

“Saya turun langsung untuk memastikan bagaimana progres hasil pekerjaan yang di dampingi TP4D. Memang sepertinya belum maksimal, masih banyak kekurangan di beberapa item. Karena itu saya kasih minta agar segera ditindak lanjuti. Terutama perbaikan secara tehnis, fisik, serta administrasi pelaporannya,” ujar Triono.

Sementara itu Ketua TP4D yang juga kasi Intel Kejaksaan Negeri Pulpis, M.Kahfi menyarankan agar pihak Dinas PUPR betul-betul memperhatikan tenggat waktu pengerjaan, mengingat sisa waktu hanya beberapa minggu kedepan. Terlebih memasuki musim hujan, dikatakan Kahfi pengawasan kerja rekanan harus lebih ketat agar bisa sesuai dengan draff kontrak yang dibuat.

“PUPR harus memaksimalkan pengawasan, apalagi memasuki musim hujan ini. Jangan sampai pekerjaan jadi molor, kapan perlu tambah tenaga, lembur dan pasang atap di lokasi pengerjaan supaya bagian yang di cor tidak kena air. Kemudian juga perhatikan angkutan yang melintas, koordinasi dengan dishub agar membatasi tonase muatan truk yang lewat. Karena susah nanti kalau kita PHO tapi ada bagian yang susut karena dilintasi truk berat,” kata Kahfi.

Dari pantauan Kanalkalimantan.com di lapangan, untuk membangunan 2 buah Jembatan PileSlab menelan biaya mencapai Rp 9.883.000.000 yang di kerjakan oleh PT Adipatria Dharma Pusat Palangkaraya. Sementara untuk Peningkatan Maliku Bantanan menelan biaya Rp 26.410.000.000 yang juga dari PT Adipatria Dharma Pusat Palangkaraya, penganggaran menggunakan dana APBD Pulang Pisau tahun 2018.(Sjy)

Reporter:Sjy
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->