Kanal
Konsumsi Ikan HSU Tertinggi Ketiga di Kalsel

AMUNTAI, Dinas Perikanan Kabupaten HSU dituntut terus memasyarakatkan produk pangan olahan ikan. Agar lebih banyak masyarakat bisa mencontoh cara mengolah produk pangan olahan ikan yang bisa dijadikan usaha produktif.
Hal tersebut disampaikan Bupati HSU H Abdul Wahid pada peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Banjang, Selasa (28/11). Acara ini disambut antusias masyarakat dan puluhan anak-anak Sekolah Dasar yang ikut memeriahkan acara ini.
Bertemakan “Ikan untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat†gelar kegiatan sosialisasi gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSU HM Suryani mengatakan, tingkat konsumsi ikan masyarakat HSU berdasarkan hasil survei menempati urutan ketiga se Kalsel dengan konsumsi mencapai 50 Kg per kapita pertahun.
Bupati HSU H Abdul Wahid HK berharap produksi perikanan beserta produksi turunannya bisa terus dikembangkan di Kabupaten HSU.
“Wilayah perairan kita punya potensi menghasilkan ikan tangkapan segar, yang kalau dikelola sebaik mungkin menghasilkan produk olahan turunan yang luar biasa banyak,†ujarnya.
Wahid meminta kepada para orang tua agar membudayakan makan ikan di keluarga khusus bagi anak-anak, karena bisa meningkatkan kesehatan dan kecerdasan.
“Mari gelorakan gemar makan ikan yang banyak, supaya makin cerdas dan makin sehat,†ujar Wahid.
Pada kesempatan peringatan Harkanas ini diserahkan secara simbolis hibah sarana dan prasarana perikanan kepada sejumlah kelompok tani nelayan, penyerahan bantuan sarana pengawasan perairan untuk pencegahan ilegal fishing, penyerahan hadiah lomba kinerja kelompok.
Khususnya kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Asa Tamara Desa Pajukungan Hilir Kecamatan Babirik yang diketuai H Muhlish. Kube Asa Tamara meraih juara 1 tingkat Provinsi Kalsel dan mendapat uang pembinaan dari Rp 35 juta dari Pemprov Kalsel.
Ketua Kube Asa Tamara H Muhlish menuturkan selama ini Kube Asa Tamara bekerja sama baik dengan pihak pembeli, sehingga mudah dalam pemasaran. Meski selama ini hanya mengandalkan alat tangkap tradisional sementara untuk pengelolaan keramba merupakan usaha pribadi dari anggota kelompok. (dewahyudi)

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Soroti Kasus Mama Khas Banjar, Berry: Aparat Ngotot, Pemerintah Diam, Siapa Bela UMKM?
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Polisi Tetapkan Syarifah Hayana Tersangka Kasus Netralitas Pemantau PSU
-
Hukum2 hari yang lalu
Mama Khas Banjar Tutup Akibat Pidana, Negara Belum Hadir Berikan Pendampingan ke UMKM
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM Jadi “Amicus Curiae” Sidang Kasus Mama Khas Banjar
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM: Pemberian Pidana Tidak Tepat untuk Kasus Mama Khas Banjar
-
Kabupaten Kapuas1 hari yang lalu
Bupati Kapuas Tinjau Jembatan Tirusan, Target Perbaikan Akhir Bulan Selesai