Connect with us

RELIGI

Kecamatan Paramasan Cuma Punya 3 Ahli Penyelenggara Jenazah

Diterbitkan

pada

PELATIHAN PENYELENGGARAAN JENAZAH, MUI Kabupaten Banjar memberi pelatihan penyelenggaraan jenazah se Kabupaten Banjar. Foto : emroni

MARTAPURA, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Komisi Pendidikan Kaderisasi dan Pembinaan Seni Budaya Kabupaten Banjar menggelar pelatihan penyelenggaraan jenazah, di PSBB Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Model Martapura, Sabtu (18/11).

Praktek penyelanggaraan jenazah ini merealisasi hasil Rakerda MUI Kabupaten Banjar yang berlangsung beberapa waktu lalu. Selain itu semakin langkanya petugas penyelenggara jenazah yang ada membuat MUI harus membekali masyarakat di Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman.

Salah seorang peserta asal Kecamatan Paramasan Rahman mengatakan, untuk pelatihan kali ini Paramasan diwakili dua orang. Ia menilai jumlah tersebut cukup sedikit melihat akan luasnya wilayah kecamatan yang memiliki 5 desa.

“Paramasan hanya memiliki 3 orang yang memiliki kemampuan seperti itu. Jadi sangat sulit jika ada penyelenggaraan jenazah dilakukan, apalagi dengan jarak tempuh yang cukup jauh, biasanya kita sampai menginap di tempat keluarga yang berduka, soalnya jauh dan yang tugas cuma 3 orang,” ungkapnya.

Ditambahkan, kedepan dari Paramasan sendiri akan menggelar pelatihan serupa dengan jumlah 8 orang peserta dengan cara mendatangkan narasumber dari kota Martapura. “Paling tidak 8 peserta lagi akan kita latih kemudian hari untuk menutupi kekurangan petugas penyelenggaraan jenazah di Kecamatan Paramasan,” pungkasnya.

Bupati Banjar KH Khalilurrahman mengatakan, langkah tepat untuk membekali masyarakat agar bisa menguasai tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik.

“Ini sangat penting diajarkan agar sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” kata Bupati Banjar.

“Jangan sampai ada orang yang meninggal di sebuah kampung tidak ada yang mengerjakan penyelenggaraan jenazahnya, kalau jenazah tidak ada yang memandikan dan dibiarkan karena tidak adanya orang alim, maka akan berdosa satu kampung,” katanya.

Dalam kesempatan itu Guru Khalil juga berkesempatan memberikan bekal amalan untuk peserta pelatihan, jika sewaktu waktu menemukan jenazah yang bergerak atau berbagai kelainan saat dimandikan.

Sebanyak 40 peserta, terdiri dari 20 laki laki dan 20 perempuan ikut serta dalam praktek penyelenggaraan jenazah ini. Mereka datang dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar yang masing masing mengirimkan 2 orang wakil. Waktu pelaksanaan pelatihan berlangsung selama dua hari, meliputi teori dan praktek, dengan menghadirkan 4 orang ahli di bidang penyelenggaraan jenazah.

Sementara itu Ketua Umum MUI Banjar KH M Fadlan mengatakan, kegiatan ini sangat baik sekali dan bisa digelar dimasa mendatang dengan jumlah peserta ditambah dua kali lipat dari sekarang.

“Ini mengingatkan kita untuk selalu ingat akan kematian. Karena kematian akan datang kepada semua pihak tidak kenal waktu kapan dan dimanapun,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan, bahwa ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini bisa dikembangkan kepada teman-teman di kampung masing masing, agar banyak orang yang memiliki kemampuan khusus tersebut.(emroni)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->