Connect with us

NASIONAL

Kasus Kapolsek Astanaanyar Jadi Tamparan Korps Kepolisian

Diterbitkan

pada

Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti. (instagram @andriekemir & Ist)

KANALKALIMANTAN.COM – Kasus narkoba yang menjerat Kapolsek Astananyar Komisaris Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan sejumlah anggotanya dinilai menjadi tamparan bagi Korps Bhayangkara.

Setelah terjerat kasus, posisi Yuni diganti oleh Komisaris Fajar H. Kuncoro yang sebelumnya menjabat Kapolsek Cinambo.

“Saya dan kita semua menyesalkan kejadian ini karena dilakukan oleh seorang kapolsek dan perwira polisi yang dalam sejarah karirnya pernah menjadi perwira yang menangani masalah narkoba, serta dilakukan secara berjamaah. Kejadian ini sangatlah memalukan dan menampar nama baik korps kepolisian,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh, Jumat (19/2/2021).

Pangeran meminta Polri mengusut sampai tuntas kasus tersebut dan Polri bersikap transparan.

 

“Kita melihat saja perkembangannya sejauh mana keterlibatan anggota polisi tersebut. Dan mari kita mengawal kasus ini, serta berharap kepolisian bisa secara transparan menyampaikan perkembangannya kepada publik agar kepercayaan masyarakat kepada kepolisian semakin baik,” kata Pangeran.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus narkoba yang menjerat Yuni.

Menurut dia, dengan pengalaman yang dimiliki Yuni seharusnya dia menjadi lebih “ganas” dalam memerangi dan memberantas narkoba, bukan justru malah ikut terlibat penyalahgunaan.

“Jangan sampai saat dirinya menjabat justru malah membantu para bandar narkoba untuk mengedarkan. Propam harus mengusut tuntas dan melakukan penyelidikan lebih mendalam,” ujarnya.

Dia menyayangkan kasus tersebut karena pengalaman yang dimiliki Yuni yang pernah menduduki posisi penting dan berpengalaman di bidang narkoba seperti Kasat Narkoba Polres Bogor dan pernah duduk di Direktorat Narkoba Polda Jabar.

Polri diharapkan dapat bersikap akuntabel dan transparan dalam proses penegakan hukum maupun sanksi yang diberikan kepada pelaku jika terbukti menyalahgunakan narkoba.

Dia juga meminta ke depannya Polri harus melakukan tes urin secara rutin terhadap para personel Polri karena jangan sampai ada kesan Polri tertutup terhadap penanganan kasus anggotanya baik dari sisi hukuman dan sebagainya.

“Jangan sampai ada kesan Polri tertutup terhadap penanganan kasus anggotanya dari sisi hukuman dan sebagainya namun pada masyarakat justru sebaliknya. Jangan ada kesan penegakan hukum tajam ke bawah namun tumpul ke atas,” katanya.

Ia menambahkan, seharusnya anggota Polri memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan justru memberikan contoh yang tidak baik dengan melakukan penyalahgunaan narkoba. (suara.com)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->