Unik
Kasturi, Si Maskot Kalsel yang Terancam Punah
BAGI anda yang tinggal di Kalimantan Selatan pasti kenal si kecil, manis dan memiliki aroma yang khas ini. Ya, itulah kasturi. Mungkin juga, ada sebagian dari anda yang memiliki pengalaman di waktu kecil ketika angina bertiup kencang berdiri siaga di sekitar pohonnya menunggu buah-buah ini berjatuhan ditiup angin. Buahnya bisa langsung anda santap dengan membuka kulitnya dengan menggunakan gigi. Siang atau malam, anda bersama teman-teman selalu siap siaga ketika angin sedikit bertiup kencang.
Saat ini keberadaan kasturi sudah mulai terancam keberadaanya dan bahkan mulai terancam punah. Tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan yang memiliki habitat sempit dan hanya bisa ditemukan secara liar di kawasan hutan Kalimantan, bahkan jenis ini termasuk dalam 200 jenis tumbuhan langka di Indonesia. Buah ini juga dinobatkan sebagai Maskot Kalimantan Selatan berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989.
Kasturi (mangifera casturi) ini merupakan tumbuhan yang tergolong dalam genus mangifera, termasuk dalam family anacariaceae, ordo anacardiales dan klas dicotyledonae (tumbuhan biji berkeping dua).
Tumbuhan ini pada umumnya memiliki tinggi bisa mencapai 30 meter dan berumur panjang. Biasanya akan berbunga pada bulan September dan berbuah di bulan Nopember-Januari.  Keistimewaan tanaman ini adalah dapat beradaptasi di lahan rawa dan cukup toleran terhadap genangan, sehingga tanaman ini sering ditemui secara liar di hutan hutan, maupun di tepian sungai.
Buahnya yang lebat, dapat mencapai ribuan dalan satu pohon. Buah yang masak berwarna ungu kecoklatan, akan berjatuhan bila diterpa angin dan anak-anak desa dengan riangnya memungut sambil membuka kulit buahnya dengan gigi untuk dinikmati. Buah yang jatuh ke sungai, laksana penyelam handal akan mereka temukan.
Buah yang masak secara fisiologis akan mengelurkan aroma yang khas, dan daging buahnya berasa manis. Buah berbentuk bulat memanjang, berukuran agak kecil, dengan berat/buah berkisar antara 100-125 gram. Daging buah berwarna kuning-orange, tidak berserat.
Dinilai dari segi ekonomi, cukup menjanjikan. Dengan harganya Rp 600- Rp 700/ biji. Setara dengan Rp. 7.500,-/Kg. Harga yang tidak jauh beda dengan mangga.
Dari hasil eksplorasi, ditemukan beberapa kerabat kasturi, yaitu kasturi biasa, kasturi mawar, cuban dan rawa-rawa. Perbedaan didasarkan atas morfologi bentuk dan warna buah. Selain itu juga dibedakan berdasarkan aroma dan rasa buah.
Ancaman kepunahan spesies ini diakibatkan oleh rusaknya habitat akibat deforestasi hutan dan perambahan hutan. Untungnya masih ada yang membudidayakan tanaman ini di kebun-kebun dan pekarangan rumah. Budidaya oleh penduduk ini banyak dilakukan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Bahkan mangga ini juga telah ditanam di beberapa daerah lainnya. Meskipun masih belum punah dan masih dibudidayakan tetapi status langka mangga istimewa ini tentunya menjadi kerugian yang besar bagi keanekaragaman genetis flora Indonesia. Kasturi (mangifera casturi) oleh IUCN Redlist dimasukkan dalam daftar tumbuhan berstatus konservasi Extinct in the Wild atau punah di alam liar (punah in situ) sejak 1998. Kepunahan spesies ini diakibatkan oleh rusaknya habitat akibat deforestasi hutan dan perambahan hutan (abdullah/berbagai sumber)
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
11 Anggota DPR RI dari Kalsel Resmi Dilantik, Ini Nama dan Asal Partai
-
Infografis Kanalkalimantan3 hari yang lalu
2 Oktober Hari Batik Nasional: Karya Seni, Idealisme, hingga Alat Perjuangan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Ajukan Gugatan ke MA, Tokoh Lintas Bidang Tolak Suap Tambang Ormas Keagamaan
-
PUPR PROV KALSEL3 hari yang lalu
Pemprov Kalsel Bersihkan Saluran Irigasi Riam Kanan, Ini Jadwalnya
-
Kalimantan Barat2 hari yang lalu
Modus Petinggi Bank Kalbar Korupsi Lahan Kantor Rp30 Miliar
-
Bappedalitbang Banjar3 hari yang lalu
Bappedalitbang Gelar Dapat Finalisasi Renja Perubahan 2024