Connect with us

HEADLINE

Kalsel Mengalami Inflasi 0,93 Persen pada Bulan Maret

Diterbitkan

pada

Provinsi Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,93 persen pada bulan Maret 2022. Foto:bpskalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami inflasi sebesar 0,93 persen pada bulan Maret 2022. Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,13 menjadi 111,16, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2022.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga secara signifikan yang ditunjukkan oleh sepuluh indeks kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok transportasi sebesar 2,91 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,22 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,05 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Yos Rusdiansyah, Jumat (1/4/2022) seperti dirilis Media Center Kalsel.

Kepala BPS Kalsel menyebutkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2022, seperti bedak bayi, ikan kakap merah, cumi-cumi asin, angkutan udara, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, ikan asin sepat, sandal kulit pria, dan jeruk nipis.

Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain ikan kerisi, kacang panjang, ketimun, ikan sepat siam, ikan papuyu, cumi-cumi, kubis, notebook, bayam, dan ikan asin telang.

 

 

Baca juga: Tak Layak Huni, 52 Rumah Fakir Miskin di Kalsel Direhabilitasi

“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Maret 2022 Kalsel mengalami inflasi sebesar 1,52 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,65 persen,” beber Yos.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalsel pada Maret 2022 naik 0,06 persen dibandingkan NTP Februari 2022, dari 112,35 menjadi 112,41.

“Kenaikan NTP pada Maret 2022 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal,” sebut Yos.

Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,08 persen dan perikanan sebesar 1,10 persen.

NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu tanaman pangan sebesar 0,64 persen, tanaman hortikultura sebesar 0,05 persen, dan peternakan sebesar 2,31 persen.

Terkait harga, Yos menyebutkan rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 0,24 persen, dari Rp5.540,58 per Kg di bulan Februari 2022 menjadi Rp5.553,68 per Kg di bulan Maret 2022, yang disebabkan masih banyak transaksi padi lokal dengan kualitas lebih baik, sehingga harga penjualan gabah cenderung naik.

Baca juga: Malam 1 Ramadhan, Kapolres Barsel Pantau Sejumlah Masjid di Kota Buntok

“Sedangkan, harga gabah di tingkat penggilingan naik 0,23 persen dari Rp5.634,20 per Kg di bulan Februari 2022 menjadi Rp5.647,15 per Kg di bulan Maret 2022,” ujar Yos. (Kanalkalimantan.com/mckalsel)

Reporter : mckalsel
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->