Connect with us

Kota Banjarbaru

Kaleidoskop 2023: Banjarbaru di Era Pemimpin Muda Aditya Mufti Ariffin (1)

Diterbitkan

pada

Wali Kota Aditya Mufti Ariffin. Foto: medcenbjb

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kala itu, Jumat, 26 Februari 2021, dini hari, lelaki kelahiran 21 Maret 1984 bernama lengkap Muhammad Aditya Mufti Ariffin bersimpuh di hadapan kedua orangtuanya.

Jumat sakral itu menjadi saksi bersejarah awal mula perjalanan Aditya yang diamanahkan masyarakat untuk memimpin Kota Banjarbaru selama 4 tahun ke depan.

Rumit, sayangnya begitulah kata yang tepat menggambarkan situasi dan kondisi Kota Banjarbaru saat itu. Di tengah badai pandemi Covid-19 yang menyerang semua lini usaha ekonomi masyarakat, ditambah evaluasi penanganan bencana alam yang harus segera dituntaskan, serta relokasi pasar Bauntung yang masih terkatung-katung, Aditya ditempa sedemikian rupa di awal jabatannya sebagai Wali Kota Banjarbaru.

Namun, pola berpikir cepat dengan penuh pertimbangan yang menatap jauh ke depan, membuat Aditya berhasil membawa masyarakat Kota Banjarbaru melewati masa-masa sulit saat itu. Kebijakan yang diambil, program-program yang dicetuskan bukan main adanya.

Baca juga: Eks Pimpinan KPK Dorong Usut Tuntas Temuan PPATK Soal Dana Kampanye dari Tambang Ilegal

Tahun 2023 ini, Banjarbaru menunjukan kualitas sebagai kota yang layak menyandang slogan JUARA (Maju, Agamis dan Sejahtera). Daftar panjang penghargaan di kancah nasional, pencapaian yang tidak pernah diraih sebelumnya, bahkan menempati posisi di urutan pertama pemeringkatan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sudah menjadi suatu hal yang lumrah.

Mengingat lebih jauh, di awal masa jabatannya, Wali Kota Aditya menyiasati penanganan Covid-19 dengan melahirkan gerakan isolasi mandiri atau disebut Garda Lima. Tujuannya tak lain ialah untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi, mulai dari penyaluran bantuan kebutuhan pokok, pemeriksaan dan perawatan kesehatan.

Soal relokasi pasar, tentu kompleks mengingat kondisi tersebut menyangkut pendapatan para pedagang. Namun, penyelesaian yang dilakukan Aditya dengan mengutamakan sisi humanis, dapat membawa persoalan tersebut ke tahap sepakat bersama.

Bersamaan dengan itu, Aditya mulai merancang antisipasi bencana banjir. Tidak hanya pemeliharaan drainase dan sungai yang  semakin masif, aksi kerja bakti membersihkan lingkungan warga gencar dilakukan. Sorotan mengarah kepada kebijakannya untuk membangun embung baru di Kecamatan Cempaka yang menjadi wilayah langganan terdampak banjir.

Baca juga: Galoeh Banjar dan Pakapuran Jaya Juara Balogo se Kalsel di Asrama Haji

Embung seluas 3,5 hektare itu mulai dibangun pada 2023 ini oleh Dinas PUPR Banjarbaru. Pembangunan embung ini menjadi solusi utama mengingat kondisi lahan di Kecamatan Cempaka yang dulunya sebagai wilayah penyerapan air, telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.

Berbicara soal inovasi, publik tentu sepakat Aditya juaranya. Berbagai program unggulan sebagaimana janjinya, sudah direalisasikan. Penerima manfaat dari keberhasilan program-program tersebut tak terhitung jumlahnya.

Dimulai dari RT Mandiri. Program penyaluran dana bantuan usaha ke tiap-tiap RT di wilayah Ibu Kota Kalimantan Selatan ini telah merangsang pertumbuhan usaha masyarakat. Terbentuknya Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan berbagai macam usaha, mulai dari pertanian, perikanan hingga pertenakan yang saat ini berhasil meraup keuntungan.

Hingga pada 2023, tercatat ada sebanyak 120 RT Mandiri yang dijalankan oleh Pokmas. Berjalanannya program RT Mandiri menjadi cerminan kesuksesan Aditya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Banjarbaru.

Program unggulan lainnya dari Aditya datang dari sektor Kesehatan, yakni Homecare. Cara Aditya ialah mengkolaborasikan sejumlah SKPD di lingkup Pemko Banjabaru untuk mendukung dan meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu.

Baca juga: Lomba Manyumpit Ramaikan Pameran Budaya Desa

Sistem jemput bola, dimana tenaga kesehatan akan didatangkan langsung ke rumah-rumah masyarakat bersamaan dengan digelontorkannya bantuan sosial telah diterima manfaatnya oleh ribuan orang. Data Dinas Kesehatan pada tahun 2022 mencatat sudah sebanyak 1.029 penerima manfaat.

Tak lupa, peningkatan layanan kesehatan juga menjadi prioritas utama Aditya. Fasilitas kesehatan di eranya dibidik untuk mendapatkan status akreditasi, dimana menjadi penegasan dan sekaligus pengakuan dari pemerintah pusat bahwa pelayanan kesehatan di Banjarbaru telah memenuhi standar yang telah ditentukan.

Menutup akhir tahun 2022, RSD Idaman Kota Banjarbaru telah meraih status akreditasi paripurna Bintang 5. Kemudian pada 2023 ini, capaian luar biasa lainnya, dimana hampir 10 Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru meraih akreditasi, meskipun ada beberapa Puskesmas yang masih dalam tahap proses penilaian.

Tentu saja, pemerintah pusat tidak menutup mata atas upaya dan kerja keras Aditya dalam menjamin peningkatan sektor kesehatan di Banjarbaru. Hal itu dibuktikan dengan dinobatkannya Banjarbaru sebagai Kota Sehat Tahun 2023. (Kanalkalimantan.com/adv)

Reporter: adv
Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->