Connect with us

HEADLINE

Jokowi ‘Sorot’ 3 Aspek Penanganan Banjir Kalsel, dari Evakuasi, Logistik, hingga Infrastruktur!

Diterbitkan

pada

Presiden Jokowi saat mengunjungi korban banjir di Kalsel Foto: Wahyu

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA– Tiga aspek menjadi perhatian serius Presiden Jokowi dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Banjar, Senin (18/1/2021).

Tiga aspek yang jadi perhatian Jokowi yakni evakuasi korban banjir, pemenuhan kebutuhan logistik, serta pembenahan infrastruktur akibat banjir. Tiga hal tersebut menjadi kunci pemulihan pasca banjir Kalsel yang menyebabkan puluhan ribu jiwa terdampak dan mengungsi di sejumlah posko dan lokasi lebih aman.

Terkait infrastruktur, Jokowi menyorot sejumlah jembatan yang rusak. Ia telah meminta Menteri PUPR dalam 3-4 hari ini bisa segera melakukan perbaikan untuk menunjang aspek distribusi. Salah satu infrastruktur yang jadi perhatian adalag kerusakan jembatan penghubung trans Kalimantan di perbatasan Desa Banua Hanyar, Kecamatan Astambul dengan Desa Bawahan Pasar, Kecamatan Mataraman iyang putus diterjang banjir bandang dua kali, pada Kamis (14/1/2021) dan Minggu (17/1/2021).

Putusnya jembatan ini secara otomatis menghambat arus lalu lintas perjalanan warga. Pun, juga lintas daerah yakni dari Kabupaten Banjar menuju enam kabupaten di Hulu Sungai. “Saya sudah minta Kementrian PUPR dalam 3 sampai 4 hari ke depan, perbaikan jembatan ini bisa diselesaikan. Sehingga mobilitas barang logistik tidak terganggu,” katanya.

Kedua, Jokowi menyinggung soal evakuasi. Dalam pantauannya, Jokowi melihat aspek evakuasi pada banjir Kalsel sudah dilakukan dengan baik. Meskipun, minimnya sarana evakuasi sebelumnya sempat dikeluhkan di sejumlah daerah.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Harli Husaini sebelumnya mengatakan, sulitnya melakukan evakuasi karena minimnya ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh BPBD Kota Banjarmasin.

Sedangkan aspek ketiga yang jadi perhatian Jokowi adalah keterpenuhan logistik bagi pengungsi. “Ini (logistik pengungsi) yang penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di dalam pengungsian sehingga 3 hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu dari pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota,” katanya.

Dalam kunjungannya ke Kalsel, Presiden Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji, dan masker ke warga di lokasi terdampak. Nampak pula Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman ikut mendampingi.

Sebelumnya, Jokowi menyebut banjir yang melanda 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan itu merupakan banjir besar yang terjadi sejak 50 tahun lalu. Banjir di Kalimantan Selatan terjadi karena tingginya curah hujan di Kalimantan Selatan selama 10 hari berturut-turut. Curah hujan tersebut tidak mampu ditampung oleh Sungai Barito sehingga mengakibatkan banjir.

“Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota,” kata Jokowi. (Kanalkalimantan.com/kk)

 

Reporter : Kk
Editor : Cell

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->