Connect with us

HEADLINE

Guru SMA di Tamban Berprilaku Cabul, 15 Siswa Jadi Korban

Diterbitkan

pada

Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno saat jumpa pers terkait kasus pencabulan oknum guru SMA di Tamban. foto : rendy

MARABAHAN, Seorang guru agama honorer SMA di Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) diamankan polisi, karena diduga melakukan aksi pencabulan tindak asusila kepada sedikitnya 15 peserta didiknya.

Pelaku berinisial S (50) ditangkap pada Sabtu (16/11) lalu. Kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Polres Batola pada 12 November 2019. Penangkapan pria ayah anak dua ini tanpa kendala, tetapi bukan berarti tanpa usaha keras. Satreskrim Polres Batola harus mengejar tersangka hingga Trenggalek, Jawa Timur, sebelum kemudian digelandang ke Mapolres Batola walaupun tanpa perlawanan.

“Berawal dari laporan orang tua salah seorang korban, kami langsung mengumpulkan siswa lain yang mungkin pernah menjadi korban, hingga berdasarkan pendataan sementara diketahui 15 siswa dari SMA tersbeut yang menjadi korban dan dua diantaranya sudah mulai beranjak dewasa,” jelas Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno.

Adapun dugaan tindakan asusila yang dilakukan S adalah dipaksa melakukan onani dan menggesek-gesekkan kemaluan ke anggota badan para korban. Dari identifikasi polisi, hanya seorang korban yang disodomi tersangka.

Adapun semua korban murid mengaji tersangka, S sendiri ketua salah satu majelis keagamaan di Kecamatan Tamban. Modus S ‘melahap’ anak didiknya dalam pengajian yang berlangsung malam hari di rumah tersangka, korban dipilih sendiri dan disuruh pulang belakangan.

Memang kemudian korban mendapat beberapa amalan. Namun perintah selanjutnya adalah memijit tersangka, sebelum diminta melakukan tindakan asusila. Perbuatan amoral itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga tersangka, karena berlangsung di lantai atas rumah.

“Kalau sudah melakukan itu, tersangka mengaku lebih rileks dan fokus. Tampaknya korban juga termakan doktrin tersangka, karena menuruti permintaan guru membuat setiap pelajaran dapat dipahami dengan baik,” jelas Bagus.

Kendati sudah menangkap tersangka, Polres Batola terus berkoordinasi untuk mendapatkan data korban yang belum teridentifikasi.

“Kami juga berkoordinasi dengan psikolog untuk memberi konseling kepada korban. Kami berharap masyarakat memercayai kepolisian, karena kami berjanji menangani kasus ini sampai tuntas,” tegas Kapolres Batola. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->