HEADLINE
Gatalan Serang Pengungsi Banjir HST, Listrik di Sebagian Wilayah Masih Dipadamkan
KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI – Banjir masih kepung permukiman warga di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Warga mulai mencari tempat pengungsian sementara yang lebih aman agar terhindar banjir.
Terpantau Kanalkalimantan.com, Senin (29/11/2021) siang, ada beberapa titik pengungsian sementara yang tinggali warga Barabai, ibu kota Kabupaten HST.
Diantaranya, Masjid Shulaha, Masjid Agung Barabai, SMAN 1 Barabai, TPA Kabun, Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Stadion Mandingin dan banyak lagi tempat hunian sementara.
Ada juga warga Barabai yang tetap bertahan di tempat tinggalnya, mengisi loteng atau bangunan tingkat kedua untuk menghindari banjir.

Baca juga : Dikepung Banjir, Pemkab Balangan Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana!
Belakangan muncul keluhan penyakit yang mulai menyerang para pengungsi, seperti kutu air, gatalan, sakit kepala dan lain sebagainya.
Kepada Kanalkalimantan.com, Relawan Korps Sukarela (KSR) Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarbaru, Cemara Puteri mendapati beberapa pengungsi di lokasi pengusiaan mengeluhkan beberapa penyakit kulit dan pusing kepala.
Bahkan, sebut Cemara Puteri, ada beberapa warga yang tidak bisa tidur nyenyak diakibatkan gatal-gatal yang mereka rasakan saat malam hari.
“Kita hari ini masih melakukan assesment, setelah data terkumpul akan kami lakukan koordinasi dengan pihak terkait, ke PMI HST dan Dinas Kesehatan Kabupaten HST,” ujarnya.
Baca juga : HUT PGRI dan Hari Guru, Plt Bupati HSU: Pandemi Memberi Dampak Besar bagi Para Pendidik
Keluhan lain selain penyakit kulit, ketika malam tiba nyamuk menyerbu pengungsi.
“Hingga saat ini relawan gabungan masih melakukan evakuasi di Kampung Qadi, karena masih banyak warga yang memilih bertahan di rumah ketika air mulai naik,” tuturnya.
Ketua RT Kabun RT 03 Kelurahan Barabai Utara, Rahli mengutarakan, memang banyak warganya berada di pengungsian TPA Kabun RT 03 mengeluhkan beberapa penyakit yang mulai menyerang.
“Siang hari mereka kembali ke rumah masing-masing mencoba membersihkan lumpur yang masuk ke rumah, kalau malam mereka kembali ke pengungsian,” tambahnya.
Menurut Rahli di dalam TPA Kabun ada 120 jiwa yang mengungsi di dalam dan beberapa orang mengeluhkan sakit pada kulit hingga gatal-gatal.
Baca juga : Dikepung Banjir, Pemkab Balangan Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana!
Sementara itu, hingga saat ini aliran listrik di kota Barabai yang masih terendam masih mengalami pemadaman, karena air masih belum terlihat surut.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan pengungsi seperti makanan siap saji, lilin, obat-obatan, popok bayi, pembalut, obat nyamuk, air bersih, sembako dan beberapa keperluan mendesak lainnya. (kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter : ibnu
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang laluFenomena Motor Brebet di Banjarmasin: Banyak Masuk Bengkel, Pertamax Malah Kosong
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang laluPertalite Disebut Biang Masalah, Begini Respon Wakil Rakyat Banjarbaru
-
Kota Banjarmasin2 hari yang laluMembentuk Profesionalitas dan Integritas Pegawai Yayasan Al Umm Banjarmasin Gelar P3B
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluLazisMu Menggelar Rakernas 2025 di Banjarbaru
-
kriminal banjarbaru2 hari yang laluBerkeliaran Bawa Sajam, Lima Orang Ditahan Polsek Liang Anggang
-
Kota Banjarbaru2 hari yang laluDua SPBU di Banjarbaru Diperiksa Takaran dan Fisik Pertalite





