Connect with us

Kanal

Firman Terapung 12 Jam di Tengah Laut Setelah Kapalnya Tenggelam Disapu Ombak

Diterbitkan

pada

Basir dan rekannya berhasil ditolong setelah terapung di laut selama hampir 12 jam gara-gara kapalnya tenggelam akibat ombak besar. Foto: Zie

KOTABARU, Naas menimpa Kapal Mesin (KM) Firdaus. Disapu ombak besar, kapal tersebut akhirnya  tenggelam di perairan Tanjung Pemancingan, Kotabaru, saat akan kembali dari menangkap ikan, pada Minggu (14/01) sekitar pukul 17.30 wita. Dengan membawa muatan ikan jenis Bawal sebanyak kurang lebih 400 ekor, kapal tak mampu menahan hantaman gelombang besar yang mengenai bagian depan hingga akhirnya mengalami kebocoran dan tenggelam.

“Kurang lebih 12 jam saya dan teman nelayan lainnya terombang ambing di tengah laut dan mau tidak mau karena kami semua ingin selamat meskipun saat itu ombak sedang besar dan angin kencang. Namun mesti berupaya agar bisa selamat,” ungkap Firman Jaya, salah satu nelayan yang ikut mencari ikan di KM Firdaus, ketika dijumpai di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru, Senin (15/01) siang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kanalkalimantan.com, KM Firdaus membawa 6 orang nelayan asal Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru. Mereka berangkat mencari ikan pada Sabtu (13/1). Namun saat akan kembali ke rumah, di perairan Tanjung Pemancingan mereka dihadang angin kencang dan ombak besar. Kapal pun tak mampu menahan sehingga bocor dan tenggelam.

Dengan membawa peralatan seadanya, enam nelayan tersebut berusaha selamat hanya dengan menggunakan tutup boks tempat ikan, kayu, serta peralatan lainnya yang dapat mengapung di air. Mereka baru ditemukan nelayan yang melintas sekitar 12 jam setelah terapung di tengah laut.

Di samping itu, 6 orang itu sempat terpisah karena terseret arus yang deras. Tadi malam, tiga di antaranya sudah kembali pulang kerumah masing-masing karena ditemukan kapal nelayan lain. Sementara, yang 3 orang lainnya hanyut hingga ke perairan Tanah Merah yang berada di Tanjung Semelantakan. Adapun nama 6 orang nelayan yang mencari ikan menggunakan KM Firdaus adalah Taher, Emang, Ancah, Firman Jaya, Baha dan Basir.

“Kami sangat bersyukur semuanya selamat, soal muatan ikan yang hanyut itu sama sekali tidak menjadi soal yang penting kami selamat dan tidak ada korban jiwa,” jelas Firman.

Kesempatan berbeda, didapat penjelasan dari Kepala Unit Polisi Perairan Kotabaru, Ipda Rosmariyono menerangkan bahwa, sesaat peristiwa yang menenggelamkan KM Firduas pihaknya mendapatkan laporan dari nelayan lainnya dan langsung mendatangi lokasi kejadian di perairan Tanjung Pemancingan.

“Kami mendapatkan informasi dari kalangan yang memberitahukan ada kapal tenggelam karena di hantam gelomban, setelah melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas kami langsung berangkat menuju lokasi,” katanya.

Dikatakannya lebih jauh, tadi pagi sekitar pukul 09.00 wita jajaran Polair bersama tim dari Basarnas mencoba melakukan evakuasi terhadap korban yang selamat lainnya yang di jemput di Tanjung Semelantakan.

“Alhamdulillah kami berhasil membawa korban yang selamat yang hanyut di perairan Tanjung Semelantakan yang sebelumnya sudah di selamatkan oleh nelayan setempat. Setelah sampai di kawasan pelabuhan panjang Kotabaru, nelayan langsung di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” tambahnya kemudian.

Ketika nelayan yang di jemput sampai ke pelabuhan, jelas terlihat isak tangis mewarnai kepulangan korban bertemu kembali dengan sanak keluarga dan sebagian keluarga lainnya mendatangi ke rumah sakit guna untuk memastikan sanak keluarganya dalam kondisi baik dan sehat. Semua korban di izinkan pulang karena dianggap baik-baik saja. (zie)

Reporter: Zie
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->