Connect with us

Bisnis

Dipotong Gaji 50 Persen Dampak Pandemi, 5.800 Pilot dan Karyawan Garuda Hanya Bisa Pasrah

Diterbitkan

pada

Koordinator Sekretariat Bersama Pilot dan Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommi Tampaty memberi keterangan pers. Foto: Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim

KANALKALIMANTAN.COM – Sebanyak 5.800 pilot dan karyawan Garuda dipotong gaji hingga 50 persen lantaran dampak Pandemi Covid-19. Ribuan pilot dan karyawan garuda hanya bisa pasrah.

Pilot dan karyawan dipotong gaji lantaran dampak Pandemi Covid-19. Pemotongan gaji pilot dan karyawan 50 persen. Dalam kondisi tersebut, Pilot dan karyawan garuda hanya bisa pasrah.

Koordinator Sekretariat Bersama Pilot dan Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommi Tampaty menyebut, sebanyak 5800 pilot dan karyawan mengaku pasrah gajinya dipotong sejak April 2020.

Meski demikian, hingga saat ini tidak gejolak internal antara pihak karyawan dengan manajemen.

 

“Iya, ada pemotongan 50 persen dan sebagainnya, apapun itu, kita harus bersedia karena kondisi, ” ujar Tommi saat dikonfirmasi, Jumat (11/6/2021).

“Meski ada potongan, tidak gejolak internal antara pijak karyawan dengan manajemen, ” katanya.

Dalam kesempatan itu, Tomi juga mengatakan sikap menerima potongan adalah bentuk pengorbanan. Hal tersebut dilakukan agar keberlangsungan operasional maskapai plat merah tersebut tetap berlangsung.

“Pengorbanan ini demi keberlangsungan Garuda dan tetap mendukung Garuda ini diselamatkan,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, PT Garuda Indonesia dikabarkan memiliki hutang sebesar Rp70 triliun. Hal ini pun mendapatkan tanggapan dari Menteri BUMN Erick Thohir. Ia berjanji tidak akan membiarkan permasalahan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berlarut-larut.

Mantan Bos Klub Inter Milan ini menjelaskan, permasalahan Garuda tidak lepas dari kondisi dunia yang dihantam Pandemi Covid-19, sehingga memberi dampak pada industri penerbangan di Indonesia.

“Industri penerbangan mau yang punya pemerintah atau swasta sangat terdampak. Tentu kita tidak boleh menutup diri atau berdiam diri, kita harus melakukan terobosan, harus melakukan perbaikan, tidak mungkin didiamkan,” ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (Suara.com)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->