Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

BKKBN Kalsel Resmikan Dapur Sehat Atasi Stunting di HSU

Diterbitkan

pada

BKKBN Kalsel meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Foto : Diskominfo 

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Perwakilan Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk menurunkan angka stunting nasional.

Hal ini juga sebagai bentuk kontribusi upaya peningkatkan kualitas manusia Indonesia, agar menjadi modal pembangunan di era berdaya saing bonus demografi.

“Kita akan menemui masa bonus demografi yakni, usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif,” jelas Ramlan, Kamis (23/11/2022).

 

Baca juga  : Jaga Keandalan Sistem Kelistrikan, PLN Lakukan Penggantian Isolator Tanpa Padam

Menurutnya, masa bonus demografi pada sebuah negara jarang sekali ditemukan bahkan bisa didapatkan dalam waktu kurun ratusan tahun.

“Pada tahun 2025 mendatang, Di masa itu, jumlah usai produktif lebih banyak dengan rentang usia 15 hingga 64 tahun, dibandingkan usia anak-anak dan lansia,” imbuhnya.

Dengan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, masa ini dinilai sebagai peluang besar dalam dunia industri.

“Banyaknya usia produktif, akhirnya banyak sekali produksi suatu barang yang akan pemerintah ekspor yang bisa mendatangkan devisa untuk kita,” tambah Ramlan.

Baca juga  : Fasilitas Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Dilengkapi, Bikin Pengunjung Betah Belanja!

Lebih lanjut, Ramlan menyebut di tahun 2045, Indonesia diperkirakan akan memasuki era emas, Dimana Indonesia menjadi salah satu 4 negara besar dalam hal kemajuan ekonomi.

“Karena Indonesia memiliki kekayaan seperti, batu bara, kayu maupun kelapa sawit yang hanya ada dimiliki di Indonesia tidak ada di negara lain,” ungkapnya.

Ia berharap dengan diluncurkannya Dashat di kampung keluarga berkualitas ini sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting.

Baca juga  : Sidang Kasus Pengalihan IUP Mardani Maming, 7 Saksi Dihadirkan

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) HSU, Anisah Rasyidah menyebut sasaran program Dashat ini adalah ibu-ibu hamil, ibu menyusui, batita, balita dan calon pengantin.

“Hari ini kita langsung mendengarkan penyuluhan dari Dinas Kesehatan, masalah bagaimana cara menyajikan gizi seimbang yang diolah bahan-bahan makanan dari sekitar,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : dew
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->