Connect with us

Kanal

Bidan Desa, Penyuluh Pertanian dan Guru Garis Depan Terima SK Bupati HSU

Diterbitkan

pada

Penyerahan SK pengangkatan kepada 92 ASN yang terdiri dari 57 bidan desa, 27 tenaga penyuluh pertanian dan 8 orang guru garis depan. Foto : dewahyudi

AMUNTAI, Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid HK berpesan kepada ASN yang baru mendapatkan Surat Keputusan (SK) tahun 2019 dapat memberikan kinerja terbaik.
“Lakukan pekerjaan dengan baik, agar masyarakat mendapatkan manfaat dengan baik, baik itu bidan desa, guru maupun bagi penyuluh pertanian,” ujar H Abdul Wahid.
Hal tersebut diungkapkannya usai memberikan SK pengangkatan kepada 92 ASN yang terdiri dari 57 bidan desa, 27 tenaga penyuluh pertanian dan 8 orang guru garis depan, di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Senin (25/2).
Lebih lanjut, Bupati Wahid mengatakan, pemberian SK kepada para bidan desa, guru dan tenaga penyuluh pertanian ini merupakan langkah baik untuk sama-sama memberikan pengabdian yang terbaik kepada seluruh masyarakat.
Pemberian SK ini, terutama untuk para bidan desa yang banyak memberikan dukungan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten HSU akan semakin meningkat.
Ditambah lagi dengan adanya dukungan pemerintah daerah menuju UHC (Universal Health Coverage), sehingga seluruh masyarakat diharapkan bisa mendapatkan layanan yang terbaik dalam hal pelayanan kesehatan, termasuk ibu hamil.

“Bagi ibu hamil, dengan tersedianya bidan didesa masing-masing maka manfaatkanlah untuk melakukan pemeriksaan dengan baik kepada bidan desa,” kata Bupati HSU.
Ia menambahkan, dengan adanya dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, diharapkan seluruh masyarakat dapat hidup dengan baik dan sehat.
Sementara itu, salah seorang guru SMPN 2 Danau Panggang Ismail bersyukur dan mengucapkan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk memberikan pengabdian di wilayah terdepan, tepatnya berada di desa Sapala Kecamatan Paminggir.

Ia menyebut, selama ini kesulitan yang ditemuinya selama mengajar di daerah terpencil hanya akses transportasi karena daerahnya tersebut hanya dapat ditempuh lewat jalur air.
Ismail berharap agar pemerintah daerah selalu memperhatikan perkembangan pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti kondisi di desanya.
Hal serupa juga diungkapkan Afrida Nur Aini, bidan desa di Kecamatan Danau Panggang mengaku kesulitan yang dihadapinya juga adalah masalah akses, namun seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat sekarang akses sudah mulai bagus.
Ia mengakui, mengubah pola pikir masyarakat desa itu terbilang sulit, karena perkembangan akses teknologi, pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan pola pikir masyarakat desa dapat mulai berubah dengan sendirinya. “Khususnya dalam pola hidup sehat,” kata Afrida.
“Pengetahuan tentang kesehatan itu dimulai dari bidan-bidan desa, karena masyarakat itu perlu diberi pemahaman, meski mengubah pola pikir masyarakat tidak mudah, namun kita perlu menghadapi dengan kesabaran,” tandasnya. (dew)

Reporter:Dew
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->