Kesehatan
Bantu Alat Pernapasan, Al Fatih Harus Beli Ventilator Seharga Rp 214 Juta

MARTAPURA, Muhammad Al Fatih bayi berumur 10 bulan, yang merupakan bayi pertama di Indonesia yang dengan diagnosis Jeune Syndrome yaitu kelainan tulang dada sempit. Kondisi ini menyebabkan paru-paru tidak mengembang, hingga sekarang masih memerlukan bantuan dana untuk pembelian ventilator.
Begitu disampaikan Rifqy Diniati orang tua Muhammad Alfatih, ketika dikonfirmasi Kanalkalimantan.com melalui via telpon, Kamis (22/11).
Perlu diketahui Muhammad Al Fatih, bayi asal Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar diagnosis menderita penyakit langka dan satu-satunya se Asia Tenggara, hingga harus dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut Rifqy Diniati, hingga sekarang setelah dirawat selama kurang lebih tujuh bulan dirumah sakit, kondisi Al Fatih sudah mulai membaik, namun kendatinya masih harus memerlukan alat bantu pernapasan.
“Sekarang sudah memasuki perawata ketujuh bulan dan Alhamdulillah kondisinya sudah membaik dari yang sebelumnya, namun hingga sekarang masih menggunakan alat bantu pernapasan, “ akunya.
Ketika disinggung bantuan pemerintah Kabupaten Banjar, Rifqy Diniati mengatakan hingga sekarang sudah ada dua kali bantuan yang diterimanya yaitu dari Basnaz Kabupaten Banjar dan Dinkes Banjar.
“Untuk bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banjar hingga sekarang sudah dua kali memberikan bantuan yaitu dari Baznas Rp 7 juta dan Dinkes Banjar Rp 2 juta,†akunya.
Lebih jauh Rifqy Diniati mengatakan, walaupun sudah ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banjar namun dana yang dibutuhkan masih kurang, terlebih untuk pembelian ventilator yang merupakan alat bantu pernapasan yang dapat digunakan untuk memperbaiki ventilasi alveolar, pembuangan CO2, serta oksigenasi jaringan yang adekuat.
“Walaupun ada bantuan pemerintah daerah, namun kita masih membutuhkan ventilator seharga 214 juta, sebagai alat bantu pernapasan Alfatih, saya mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah agar Al Fatih bisa sehat kembali,†ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun kanalkalimantan, hingga sekarang adapun dari total biaya Rp 214 juta sudah terkumpul sebesar Rp 147.375.556. Dan bagi siapa saja yang mau mengulurkan tangannya bisa langsung mengunjungi mendonasikan bantuannya melalui sebuah media yang bekerjasama dengan orangtua Al Fatih di kitabisa.com atau menghubungi langsung orang tua Al Fatih di 085249878399 untuk berdonasi.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah, saat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tahun 2018, di Alun-alun RTH Ratu Zalecha Martapura, Selasa (20/11) yang lalu mentakan Al Fatih adalah bayi pertama di Indonesia yang ditemukan dengan diagnosis Jeune Syndrome.
“Sekarang dia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta selama kurang lebih 7 bulan, kita doakan saja agar Alfatih lekas sembuh,†ujar Ikhwansyah.
Menurut Ikhwansyah, hingga sekarang Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar bersama Pemerintah Provinsi Kalsel terus membantu anak tersebut hingga bisa pulih layaknya anak normal.
“Pemerintah, baik Provinsi Kalsel maupun Kabupaten Banjar terus berupaya supaya anak ini bisa sehat seperti anak-anak yang lain,†ujarnya. (rendy)
Editor : Chell

-
HEADLINE3 hari yang lalu
Wali Kota Banjarbaru Lisa Halaby Resmi Pimpin Ibu Kota Kalsel
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
25 Stan Kabupaten dan Kota Ramaikan Stand Bazar MTQ XXXVI Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Meriahkan Pawai Ta’aruf MTQ XXXVI Kalsel, Kafilah HSU Bagikan Buah Tangan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Wali Kota Lisa Halaby Langsung Ikuti Retret Kepala Daerah di Jakarta
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Target 100 Hari Kerja Wali Kota Lisa: Keruk Sungai, Rapikan Kabel Semerawut
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Bupati Banjar Lepas Pawai Ta’aruf dan Buka Bazar MTQ XXXVI Kalsel