Connect with us

Sport

Bagaimana Teknologi Membantu Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020?

Diterbitkan

pada

Tokyo bersiap menggelar Olympic and Paralympic Games Tokyo 2020 Foto : net

Olympic and Paralympic Games Tokyo masih akan berlangsung 2020 nanti. Namun tentu saja ini bukan event yang kecil. Perlu banyak persiapan matang dari berbagai sisinya agar segala proses acara dari awal hingga berakhir berjalan dengan lancar. Sama halnya ketika Indonesia mempersiapkan baik dari segi pelayanan, infrastuktur, tempat tinggal atlet, venue, lapangan, dan masih banyak lagi untuk Asian Games kemaren, Jepang juga mempunyai caranya sendiri.

“Japan is always be Japan” (Jepang tetaplah Jepang) kalimat tersebut tentu tidak asing bagi orang-orang yang tahu bagaimana orang Jepang itu sendiri. Baik dari kedisipilinan mereka maupun cara mereka menyikapi permasalahan. Jika kita lihat ke belakang saat Piala Dunia Rusia, ada sebuah video yang viral di mana para penonton dari Jepang bersama-sama membersihkan sampah di satdion usai pertandingan.

Tidak hanya itu, saat tim Samurai Blue harus berpulang dari Rusia. Mereka tidak lupa membersihkan ruangan para pemainnya dan membuatnya bersih kembali persis ketika mereka pertama kali datang. Tidak lupa juga mereka meninggalkan ucapan terima kasih.

Begitu pula saat pembukaan Asian Games beberapa waktu lalu, tim dari Jepang adalah satu-satunya rombongan yang memegang dua bendera di tangan mereka: Bendera negara Jepang dan Indonesia. Hal ini mereka lakukan untuk menghormati Indonesia sebagai tuan rumah.

Lalu bagaimana kesiapan negara mereka untuk Olympic and Paralympic Games Tokyo 2020 ini nanti? Ada sebuah akun di Twitter yang bernama @Penol89. Ia membagikan sebuah video berdurasi 1:29 dengan tulisan “This is how Tokyo will use technology to transform 2020 Olympics” (Beginilah bagaimana Tokyo menggunakan teknologi untuk mentransformasi Olimpiade 2020) pada videonya.

Pada video itu ditunjukkan potonan video lengakpa dengen penjelasannya. Dimulai dari bagaimana mereka mempersiapkan 100 persen energi yang bisa diperbaharui dari angin dan tenaga surya untuk mengisi daya stadion dan Athletes’ Village (Kampung Atlet).

Mereka juga mengubah handphone yang sudah usang menjadi medali. Karena handphone sendiri mengandung sejumlah kecil emas, perak, dan tembaga. Dengan mengekstrak semua itu, maka nantinya akan menghasilkan hingga 5,000 medali. Hingga saat ini sudah 80.000 handphone usang disumbangkan dan 99 persen bahan yang tidak digunakan (selain kandungan emas, perak, dan tembaga) akan didaur ulang.

Ada pula Driveless Taxis (taksi-taksi tanpa pengemudi) untuk para tamu. Para tamu hanya perlu menggunakan smarthphone mereka untuk membuka pintu dan melakukan pembayaran.

Mereka juga mempersiapkan Solar Roads. Jadi panel surya diletakkan di jalan sebagai pengganti aspal dan ditutupi oleh damar agar biasa dilalui oleh kendaraan. Sehingga jalan ini nantinya langsung bisa mengirim aliran listrik yang bisa digunakan menyalakan lampu jalan, melelehkan es dan salju lalu menyalurkan sisa energi yang dihasilkan ke rumah-rumah.

Ditambah lagi akan ada juga robot yang membantu penerjemah bahasa untuk membantu para tamu asing di setiap venue dan robot yang akan membantu membawa barang untuk orang-orang tua dan orang penyandang disabilitas.

Dengan semua teknologi ini, akankah kalian semakin tertarik untuk menghadiri Olympic and Paralympic Games Tokyo 2020 nanti?(mario sumampow)

Reporter : Mario
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->