Connect with us

HEADLINE

Ancaman di Depan Mata, Kalsel Godok Perda tentang Penanggulangan HIV dan AIDS


Salah satu wujud nyata dalam upaya penangulangan HIV AIDS adalah memasukkan permasalahan ini dalam sebuah Perda sehingga ada penanganan yang lebih tuntas.


Diterbitkan

pada

Kasus HIV dan AIDS di Kalsel seperti fenomena gunung es yang belum mengungkapkan besarnya kasus yang sebenarnya. Foto : desy

BANJARBARU, Kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan saat ini tak ubahnya seperti fenomena gunung es. Besaran angka pada data keluaran Kementerian Kesehatan maupun Komisi Penanggulangan AIDS, diyakini belum mengungkap keseluruhan dari jumlah sebenarnya pada kasus yang terjadi saat ini. Meskipun, disebutkan penderita HIV AIDS positif di Kalsel hingga Juli 2017 mencapai 1.864 orang, 967 HIV positif, dan sisanya positif AIDS.

Terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel H Muhammad Muslim SPd M Kes, Kamis (30/11) mengatakan, saat ini pemprov tengah menyusun mengenai aturan penanggulangan HIV dan Aids berdasarkan peraturan Gubernur. Namun, setelah pihaknya melakukan konsultasi dengan Kementerian Kesehatan RI, perda mengenai penanggulangan HIV dan AIDS  yang disusun masih dianggap terlalu sempit. Karena masih sebatas HIV dan AIDS saja.

Maka itu, pihaknya kini menggodok kembali isi Raperda yang akan dimasukan secara khusus ke dalam peraturan daerah. Perda ini akan diperkuat pada regulasi Penyelenggaraan Kesehatan berdasarkan Permenkes No. 4 tahun 2012. Nantinya ada bab khusus dalam Perda tersebut tentang penanggulangan HIV AIDS di Kalsel. (Baca: Gatot Noor Saputra, Sosok yang Bangkit Setelah Divonis HIV Positif)

“Penderita HIV/AIDS positif di Kalsel saat ini cukup tinggi,” tegas Muslim menjelaskan kenapa begitu pentingnya tata laksana penanggulangan HIV/AIDS ini melalui Perda.

Pada sisi lain, Muslim berharap adanya Perda nanti juga akan berimbas pada penilaian dan pandangan masyarakat tentang HIV/AIDS. Masyarakat tidak perlu khawatir tertular dan takut kepada orang dengan HIV AIDS positif (ODHA). “Justru bantu ODHA untuk hidup normal, mari kita sama-sama menghentikan penyebaran HIV AIDS dengan pola dan gaya hidup sehat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris KPA (Komisi Penanggulangan AIDS ) Banjarbaru Edy Sempana. Dia mengatakan, untuk Banjarbaru sejak 2005 – Maret 2017 ditemukan 223 orang pengidap HIV AIDS. Perkiraannya, ada 800 orang yang positif tapi belum memeriksakan diri. (Baca: Psikolog Berharap ODHA Tetap Didampingi dan Disayangi).

Terkait masalah ini, Edy mengingatkan agar masyarakat mencari informasi yang lengkap dan benar tentang HIV AIDS kepada petugas kesehatan atau ke KPA. “Jangan stigma dan diskriminasi pengidap HIV, karena mereka tidak mudah menulari dan mereka yang tertular tidak selalu karena perbuatan ‘buruk’, dan bagi yang berperilaku berisiko. Ayo berani tes HIV, gratis di Puskemas. Atau datang ke KPA Banjarbaru Jl Unlam 1 RT 3 RW 3 No. 65B Gt. Paikat Banjarbaru,” pesannya.

Foto : desy

Khusus Hari AIDS sedunia yang jatuh 1 Desember, Dinas Kesehatan Provinsi selain menggelar apel bersama juga mengadakan gowes atau bersepeda bersama ratusan masyarakat pada tanggal 10 Desember 2017. Selain gowes juga diadakan VCT (Voluntary Counseling and Testing) Pemeriksaan atau Tes HIV dan konseling yang diselenggarakan di Kantor Polda Kalsel, Poltabes Banjarmasin, Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.

“Seminar bertema HIV AIDS tanggal 2 Desember dilakukan di Rumah Sakit Sari Mulia bekerjasama organisasi profesi, dan seminar ini terbuka untuk umum,” ujar Muslim.

Angka penderita HIV AIDS di sejumlah kabupaten kota memang cukup signifikan. Di Kabupaten Banjar memperlihatkan tren terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga sampai bulan November 2017 ini, tercatat 78 kasus HIV dan 32 kasus AIDS dengan jumlah total 110 penderita yang tersebar merata di beberapa kecamatan. Dari jumlah 110 penderita tersebut didominasi jenis kelamin laki-laki, dengan usia berkisar 15 hingga 60 tahun. Sementara angka kematian yang disebabkan oleh penyakit berbahaya ini sudah mencapai 13 penderita. (Lihat : Tabel Kasus HIV AIDS berdasar Estimasi)

Sementara di Banjarbaru, sejak 2005 – Maret 2017 ditemukan 223 orang pengidap HIV AIDS. Perkiraannya, ada 800 orang yang positif tapi belum memeriksakan diri. (desy)

KOTA

ESTIMASI HIV DAN AIDS

BANJARMASIN

260 647
TANAH BUMBU 128

294

BANJARBARU

98 236

BANJAR

77

86

BATOLA

24 60
TAPIN 31

25

HSS 33

57

HSU

44 38
HST 34

74

BALANGAN

30

8

TABALONG

65

77

TANAH LAUT

37

70

KOTABARU

87

71

LAIN-LAIN

121


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->