Kota Banjarmasin
Kejar Target Operasional, Pemko Turunkan Kelas RSUD Sultan Suriansyah Jadi Tipe C
BANJARMASIN, Berbagai kendala yang terjadi seputar pembangunan RSUD Sultan Suriansyah, membuat Pemko Banjarmasin mengubah strategi. Rumah sakit yang sebelumnya direncanakan akan bertipe B, akan diturunkan kelasnya menjadi tipe C. Hal ini dilakukan agar dapat secepatnya beroperasi pada awal tahun 2019 nanti.
Dengan kebijakan tersebut, maka rencana pembangunan gedung induk 10 lantai pun akhirnya ditunda. Sehingga anggaran sebesar Rp 38 miliar pada APBD 2017 yang tak terpakai, akan dianggarkan kembali tahun 2018 untuk finishing bangunan tahap pertama.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina akan mengutamakan bangunan empat lantai yang sudah ada. Yakni untuk ruang administrasi dan rawat jalan akan diposisikan di lantai 1 dan 2. Sedangkan lantai 3 dan 4 akan difungsikan menjadi ruang rawat inap.
“Bangunannya tahap pertama saat ini tinggal finishing saja. Kalau melihat kondisi seperti ini, RSUD bisa segera beroperasi. Tinggal mengubah peruntukannya saja,†kata Ibnu Sina.
Apalagi kondisi lantai dua dan tiga masih los. “Kami diuntungkan dengan itu. Dengan anggaran Rp 38 miliar bisa digunakan untuk membuat kamar sebanyak 45 ruangan rawat inap,†katanya.
Bangunan yang sudah jadi, kata Walikota, bisa dimaksimalkan agar RSUD bisa segera beroperasi. “Untuk sementara, bangunan utama 10 lantai dikesampingkan. Kami fokus operasional. Tak masalah bertipe C dulu, baru nanti naik tipe,†ulasnya.
Mandeknya pembangunan RS Sultan Suriansyah sangat terkait dengan perubahan aturan. Berdasarkan aturan terbaru, pengerjaan RS kini harus di bawah Dinas Kesehatan Banjarmasin. Sebelumnya, di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Lantaran Dinas Kesehatan Banjarmasin tidak siap dengan perubahan aturan tersebut, pembangunan RS Sultan Suriansyah menjadi mandek. Padahal tahun 2015 sampai 2016 sudah dilaksanakan pembangunan tahap satu dan dua dengan total anggaran Rp 66 miliar. Tahap pertama untuk membangun Poliklinik Rp 34 miliar, dan tahap kedua membangun IGD dan pemulasaraan sebesar Rp 32 miliar. Anggaran tersebut sepenuhnya berasal dari APBD Banjarmasin. (cel/net)
Editor : Chell
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dear Pencari Kerja: Ratusan Lowongan Kerja Tersedia di Banjarbaru Job Fair 2024
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
PAM Bandarmasih Ganti Pipa Kropos, Tiga Kecamatan Terdampak Seret Air
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23