NASIONAL
Temuan BPK, Manajemen Jiwaraya Terbukti Investasi di Saham-saham Gorengan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) membeberkan hasil audit yang dilakukannya terkait dengan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Dalam hal ini, BPK telah melakukan audit pada Jiwasraya sebanyak dua kali yaitu 2016 dan 2018. Hasilnya, pada 2016 Jiwasrata terbukti tak melakukan invetasi ke saham dengan benar. Sehingga tingkat pengembalian investasinya, tak sesuai yang diharapkan.
Adapun pada saat itu, Jiwasraya menempatkan dana investasi ke saham TRIO, SUGI, dan LCGP yang saat itu kinerja perusahaannya sedang tak bagus.
“Jiwasraya berpotensi pada risiko gagal bayar atas transaksi investasi pemeblian medium term notes dari PT Hanson Internasional, dan Jiwasraya kurang optimal dalam mengawasi reksadana yang dimiliki ada terdapat penempatan saham secara tidak langsung di satu perusahaan yang berkinerja kurang baik. Jadi ini sudah dideteksi semenjak tahun 2016,†ujar Ketua BPK, Agung Firman Sampurna dalam konferensi pers di Kantornya, Rabu (8/1/2020).
Agung melanjutkan, kesalahan manajemen Jiwasraya dalam investasi terulang pada 2018. Audit BPK menemukan, manajemen berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kinerja buruk pada saat itu, yang di antaranya seperti, BJBR, SMGR dan PPRO.
“Kemudian jual beli dilakukan dengan pihak-pihak tertentu secara negosiasi agar bisa memperoleh harga tertentu yang diinginkan. Kepemilikan saham melebihi batas maksimal yaitu diatas 2,5 persen,†katanya.
“Investasi langsung pada saham-saham yang tidak likuid dengan harga yang tidakkfair yang selanjutnya diduga oleh manajemen Jiwasraya bersama manajer investasi disembunyikan pada beberapa reksa dana dengan underline saham,†sambungnya.
Agung menambahkan, temuan BPK juga memperlihatak bahwa ada penyimpangan pada produk JS Saving Plan yang diantaranya penunjukkan pejabat Kepala Pusat Bancassurance yang tak sesuai ketentuan.
“Kemudian pengajuan cost of fund langsung kepada direksi tanpa melibatkan divisi terkait dan tidak didasarkan pada dokumen perhitungan cof (cost of fund). Penetapan cof saving plan tudak mempertimbangkan kemampuan investasi Jiwasraya untuk hasilkan pendapatan yang diperlukan,†katanya. (suara)
-
Bisnis2 hari yang lalu
Syamsudin Noor Jadi Bandara Domestik, Begini Respon Wali Kota Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri
-
Bisnis3 hari yang lalu
Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji
-
Kota Banjarbaru18 jam yang lalu
Proyek Trotoar Jalan Kemuning Langsung Drainase, Begini Respon Warga yang Pagarnya Kena Bongkar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Dominasi Golkar di Rumah Banjar, Ini 55 Calon Terpilih Anggota DPRD Kalsel 2024-2029
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Warga Muhammadiyah Banjarbaru Berhalalbihalal di Masjid At Taqwa