Connect with us

NASIONAL

Teguran Juriyat Nabi Muhammad ke Muslim yang Sebut Virus Corona Azab China

Diterbitkan

pada

Cucu Nabi Muhammad soal virus corona azab warga China. foto: FB/alhabibalialjifri

KANALKALIMANTAN.COM – Ulama kondang dunia Al Habib Ali bin Abdul Rahman Al Jifri menilai sindiran masyarakat yang menyebut virus corona sebagai balasan atas bangsa Uighur merupakan bentuk diskriminasi. Ia meminta agar seluruh masyarakat dunia tidak menyudutkan China yang kini sedang menghadapi wabah virus mematikan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Al Habib Ali melalui akun Facebook miliknya Al Habib Ali Al Jifri. Menurut cucu keturunan langsung Nabi Muhammad ini sindiran tersebut tak ada kaitannya dengan agama apapun.

Belakangan muncul sindiran bila virus corona merupakan azab yang diberikan kepada warga China. Pasalnya, China telah mendiskriminasi bangsa Uighur di negaranya.

“Tidak lain melainkan suatu bentuk wacana yang berbaur diskriminasi serta tiada hubungan dengan ajaran apapun agama, etika maupun kemanusiaan,” tulisnya seperti dikutip Suara.com -jaringan kanalkalimantan.com-, Selasa (11/2/2020).

Al Habib Ali mengatakan, sakit merupakan kekuasaan Allah. Ia yang menurunkan suatu penyakit dan Ia pula yang menyembuhkan suatu penyakit.

Al Habib Ali meminta agar publik tidak lagi mengaitkan virus corona dengan agama. Sebab, hal tersebut sangat tidak etis.

Dalam unggahannya tersebut, Al Habib Ali memanjatkan doa agar Sang Pencipta bisa segera menyembuhkan para pasien yang terjangkit virus corona maupun sakit lainnya.

“Saya bermohon kepada Allah Yang Maha Agung, Allah, Arsy yang agung agar menyembuhkan setiap penyakit Virus Corona di negara China dan di manapun juga, dan menyembuhkan setiap yang ditimpa penyakit. Dialah Yang Maha Lembut terhadap hamba-hambanya,” ungkapnya.

foto: fb/alhabibali

Untuk diketahui, otoritas China melaporkan angka kematian akibat virus corona telah mencapai 1.061 jiwa di China. Dalam sehari, rata-rata sebanyak 97 orang meninggal dunia akibat virus mematikan ini.

Komisi Kesehatan China menyebutkan terdapat 2.478 kasus baru terkonfirmasi di daratan pada 10 Februari, turun dari 3.062 dari hari sebelumnya dan menambah total keseluruhan menjadi 42.638. (suara.com)

Reporter : suara.com
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->