Connect with us

WARGA +62

Sudah Dipotong, Warga Ngamuk, Pemerintah Belum Bayar 75 Ekor Sapi Kurban

Diterbitkan

pada

Ilustrasi sapi kurban. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM – 75 ekor sapi kurban yang disembelih saat perayaan Idul Adha dan sudah dikonsumsi masyarakat bermasalah.

Sejumlah pria mengaku sebagai pemilik sapi mengamuk. Mereka berteriak bahwa sapi kurban yang sudah disembelih dan dibagi-bagikan kepada warga belum dibayar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Jumlahnya kurang lebih Rp 1,5 miliar.

 

 

Baca juga: DKISP Banjar Terima Penghargaan Pengelolaan Reformasi Birokrasi Terbaik

Sapi kurban yang disembelih itu bantuan Pemerintah Provinsi Sulbar, kepada sejumlah kecamatan di Sulawesi Barat. Untuk disembelih dan dibagikan kepada seluruh masyarakat.

Harli Sarebong, sebagai panitia distribusi hewan sapi kurban mengatakan emosi. Karena sebanyak 75 ekor sapi sudah dipotong. Tapi belum juga dibayar oleh pemerintah Sulbar.

“Kasian mereka yang punya sapi, dua tahun mereka pelihara dan sudah satu bulan ini belum dibayar. Kami tidak tahu itu hak interpelasi, hak angket, kalau mau jatuhkan gubernur silahkan. Itu hak kalian tapi tolong harga sapi kami tolong dibayarkan ini sudah menjelang satu bulan sampai saat ini belum dibayar, “ kata Harli, Senin (16/8/2021).

Mengutip pojokcelebes.com, Kabiro Tapem Pemprov Sulbar Muh Saleh Rachim mengatakan, sapi belum dibayarkan kepada pemenang lelang senilai Rp 1,5 miliar.

Hewan kurban itu untuk masyarakat dan dibagikan ke setiap kecamatan. Pembagian hewan kurban itu untuk membantu masyarakat muslim yang saat ini daya belinya kurang akibat pandemi Covid – 19.

Baca juga: AMAN Kritik Jokowi Berbaju Badui: RUU Masyarakat Adat Sudah 12 Tahun Tak Disahkan

Sehingga pemerintah berinisiatif melakukan pengadaan hewan kurban sebanyak 75 ekor. Namun pihak pemerintah mengakui ada keterlambatan pembayaran karena masih menunggu pemetaan.

“Tidak ada masalah dan sudah siap dananya. Waktu penyaluran pemerintah sendiri yang serahkan di masjid – masjid di ibu kota kecamatan dan di ibu kota kabupaten. Karena di situ terkumpul masyarakat dan masyarakat sendiri yang menyembelih dan dibagikan. Lambat karena ada pemetaan oleh Pak Gubernur sehingga lambat, tapi tidak ada masalah kok dananya sudah ada,“ terangnya. (Suara.com)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->