Connect with us

Ekonomi

Sering Berbagi, Satu Kunci Sukses Pengusaha Ponsel Ini

Diterbitkan

pada

Pengusaha ponsel Edi Wahyudi Foto : rendy

Tak tahan dan berhenti kuliah, selama 8 tahun menjalani masa menggapai pendidikan di jenjang perguruan tinggi, tak meruntuhkan semangat seorang wirausahawan muda ini. Perjuangan menjadi orang sukses untuk impian membahagiakan orang sekitar terutama kedua orang tua.

Pemuda berusia 25 tahun kelahiran Martapura ini mampu membuktikan bahwa pendidikan tidak sepenuhnya mempengaruhi kesuksesan seseorang dan bukan halangan menuju sukses. Edi Wahyudi kini sukses mengembangkan bisnis gerai ponsel dan gadget dengan omzet Rp 100-400 juta perbulan.

Yudi -biasa disapa ini- ketika disambangi Kanal Kalimantan mengaku, baru satu tahun menjalankan bisnis jual gadget, aksesoris dan servis handphone. Ia tidak menyangka hingga saat ini bisnis yang digelutinya bisa dibilang sukses dan akan terus berkembang hingga sekarang.

“Mengapa saya memilih bisnis gadget, jawabanya simpel saja, sekarang semua orang tentunya memiliki Hp, semua orang tentunya membutuhkan Hp, ibaratnya mulai tukang gali sumur sampai Presiden pakai Hp, saya rasa ini merupakan peluang besar yang tidak ada matinya,” ungkap Yudi.

Lelaki ramah tamah ini membeberkan ketika ia memulai bisnisnya, harus rela untuk menjual mobil yang telah diberikan oleh orang tuanya. “Mobil saya itu saya jual dengan harga Rp 250 juta dan semuanya saya modalkan untuk keperluan berwirausaha,” sebut yudi.

Dalam waktu sebulan di toko yang dipinjamkan oleh orang tuannya, Yudi Gadget Center di jalan Veteran no 78 Sungai Sipai, Martapura, setidaknya 70-200 pcs Hp ludes terjual dalam berbagai merek. Bahkan ruko yang disewanya sekarang sudah mampu mempekerjakan 4 orang karyawan yang direkrut dari teman-teman dekatnya.

“Sekarang tidak disangka, saya mampu mempekerjakan orang lain, tentunya ini merupakan amal tambahan,” sahutnya.

Usut punya usut, ternyata darah bisnis memang tak jauh dari keluarganya, seperti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonya, kedua orang tua Yudi juga seorang pengusaha, ayahnya bisnis jual beli mobil, sementara ibunya berdagang. “Ya, orang tua saya juga salah satu contoh motivasi terbesar hidup saya, namun saya ingin beda dengan bisnis beliau, makanya saya putuskan berbisnis gadget,” tuturnya.

Pria single ini ternyata juga merupakan lelaki yang ringan tangan, pasalnya dari setiap keuntungan satu penjualan disisihkannya untuk kaum fakir miskin yang ada di pinggiran kawasan Martapura sampai Banjarmasin. “Dalam dua minggu sekali kita rutin untuk membagikan puluhan hingga ratusan nasi bungkus untuk orang orang yang membutuhkan, bukan maksud untuk sombong, tetapi ini merupakan sedikit rasa bersyukur saya yang bisa saya berikan,” pungkas Yudi. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->