Connect with us

HEADLINE

RS Sultan Suriansyah, Mimpi yang Tak Kunjung Jadi Nyata!

Diterbitkan

pada

Pembangunan RS Sultan Suriansyah kembali gagal karena tak ada pemenang lelang. Foto : net

BANJARMASIN, Mimpi masyarakat Banjarmasin mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit Sultan Suriansyah, nampaknya masih jauh dari kenyataan. Pasalnya, rencana pembangunan gedung rumah sakit tersebut kembali tertunta karena proses lelang yang kembali gagal untuk kali kedua di tahun 2018 ini. Padahal, Walikota Banjarmasin sudah berkomitmen tahun 2019 nanti sudah bisa beroperasi.

Kabar kembali gagalnya lelang rumah sakit ini, membuat sejumlah anggota DPRD Banjarmasin terkejut. Anggota DPRD Banjarmasin Musaffa Zakir mempertanyakan rencana lanjutan pembangunan gedung RS Sultan Suriansyah. “Kenapa pembangunan itu kembali gagal lelang?” ungkapnya.

Menurut Musaffa, gagalnya lelang proyek tersebut, pihaknya berencana sesegeranya menanyakan langsung kepada panitia lelang melalui Lembaga Pelelangan Secara Elektronik (LPSE) dan Dinas Kesehatan setempat. Ia mengaku, tidak ingin lambatnya proses lelang dan kegagalan tersebut, berpengaruh pada rencana pengoperasian gedung rumah sakit pada tahun 2019 mendatang.

“Tentunya kita tidak ingin ada penundaan, karena rencana pengoperasian itu sudah jauh-jauh hari disampaikan,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Faisal Hariyadi menilai, kegagalan proses lelang tersebut, seolah menjadi indikasi ketidaksiapan pemerintah kota dan Dinkes dalam merealisasikan pembangunan itu. “Karena ini sudah lelang yang ke dua pada tahun ini, kenapa bisa gagal lagi,” cetus politisi PAN ini.

Padahal, segala kesiapan seperti anggaran dan lainnya telah dilakukan untuk menunjang pembangunan itu. Bahkan anggaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp 37 miliar juga dialokasikan untuk pembangunan tahun ini. “Jadi totalnya dananya cukup besar, anggaran Silpa tahun 2017 Rp 37 miliar ditambah APBD murni 2018 Rp 15 miliar untuk alkes,” sebutnya.

Jika kembali tertunda tambahnya, maka dipastikan pembangunan itu kembali tertunda dan berakit pada molornya proses pengoperasian gedung rumah sakit.

Sebelumnya, Plh Sekdako Banjarmasin H Hamdi, menjelaskan sejak pelaksanaan proyek kelanjutan RSUD Sultan Suriansyah diambil alih Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, kegiatan lelang dimulai lagi dengan Manajemen Kontruksi (MK). Sayangnya, meski sudah dilempar ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Banjarmasin, tak satupun penawar yang menang lelang. “LPSE tak berhasil mengumumkan lelang”, tegas Hamdi.,

Dijelaskan Hamdi, perusahaan yang menawar MK setelah diklafirikasi ternyata kriterianya tak sesuai dengan lampirannya, sehingga tidak lolos. Bagian LPSE tak ingin asal tunjuk dan tetap mengacu sesuai aturan. Nah, ntuk meminimalisasi kesalahan sejak awal, karena jika benar sejak pertama tentu saja berdampak yang baik.

Terpisah Kasubag Pengadaan Barang Sistem Elektronik LPSE Banjarmasin, Hj Zuraida mengatakan menyatakan batas akhir lelang 10 April 2018 lalu, dengan pagu proyek redesain RS tersebut sebanyak Rp 941 juta, atau nilai HPS sebesar Rp 852 juta.

“Sayang hingga batas waktu dan diumumkan pada 23 April 2108 lalu, ternyata penawan tak sesuai kreteria dan dengan terpaksa dibatalkan,” tegas Zuraida.

 Dinkes Dinilai Setengah Hati

Sekretaris Komisi IV DPRD Banjarmasin Noorlatifah belum mengetahui persis penyebab gagalnya pembangunan lanjutan mega proyek tersebut. Namun sebagai wakil rakyat, dia sangat mengharapkan pembangunan RS tetap bisa dilaksanakan tahun ini, agar di 2019 sudah bisa operasional dan melayani masyarakat Banjarmasin.

Sesuai janji Pemko, RS tersebut bisa operasional. Bahkan, Dinas Kesehatan Banjarmasin sangat optimis waktu rapat degan Komisi IV DPRD Banjarmasin, beberapa bulan yang lalu.

“Harusnya proses lelang harus selalu dikawal dari awal sampai akhir, agar tidak terjadi gagal lelang. Kemudian Pemko sudah memiliki antisipasi dan rencana matang agar pembangunan RS bisa dilanjutkan. Jadi kalau memang gagal, terkesan Dinkes Banjarmasin setengah hati dalam pengerjaan pembangunan rumah sakit tersebut,” katanya.

Ia pun mendesak ada evaluasi kerja utk Dinkes Banjarmasin. “Cari permasalahan dan solusi. Kami siap dimintai pendapat serta duduk bersama dalm hal mencari solusi demi kepentingan warga Banjarmasin,” katanya.

Sebelumnya Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, pemerintah kota menargetkan Rumah Sakit Sultan Suriansyah bisa dioperasikan pada 2019. Pemerintah kota sudah mengusulkan anggaran Rp 15 miliar untuk pengadaan alat kesehatan RS Sultan Suriansyah itu pada 2018, hingga pada 2019 sudah bisa dioperasikan untuk melayani kesehatan masyarakat. “Entah nantinya hanya sebagai klinik atau poli klinik kah, yang penting bisa dimanfaatkan dulu bangunan RS yang sudah ada itu,” sebutnya.

Bahkan, ucap Ibnu Sina, tidak mengapa dalam opersionalnya sementara itu RS Sultan Suriansyah di bawah RS berstandar tipe B. Menurut dia, pembangunan RS Sultan Suriansyah akan dilanjutkan pada 2018 dengan anggaran Rp 38 miliar, karena tidak terserap pada tahun ini. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->