Connect with us

Dispersip Kalsel

Risk Assesment Bersama ANRI, Peningkatan SDM Arsiparis Banua

Diterbitkan

pada

ANRI menunjuk Dispersip Kalsel dalam kegiatan risk assesment (penilaian risiko) arsip bagi lembaga kearsipan daerah, Rabu (22/6/2022). Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menunjuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel dalam kegiatan risk assesment (penilaian risiko) arsip bagi lembaga kearsipan daerah.

ANRI memberikan sosialisasi Perka Nomor 4 Tahun 2019 mengenai penilaian kerusakan arsip. Salah satu kegiatannya adalah preservasi arsip statis dan bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kelestarian arsip.

Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Dispersip Kalsel, Riza Fahlevi mengatakan, risk assesment ini bertujuan untuk pada arsiparis Kalsel cara mengetahui kerusakan arsip.

 

 

Baca juga: Kapal Tujuan Kalimantan Tenggelam di Perairan Madura, 14 Penumpang Hilang

“Menginformasikan cara mengetahui khususnya dalam hal kerusakan arsip, dengan kriteria rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat, peserta akan diberikan pengetahuan penanggulangannya sebab arsip ini jangan sampai rusak terutama arsip statis,” ujarnya.

Kegiatan ini, ujar Riza, dilaksanakan di Depo Arsip Kalsel selama tiga hari, 21-24 Juni 2022.

Peserta risk assesment dari arsiparis dari Dispersip Kalsel dan perwakilan 13 kabupaten/kota se Kalsel. Karena antusiasme peserta yang awalnya dibatasi pihaknya tetap menerima peserta yang hadir.

“Peserta dari Dispersip Kalsel dan 13 kabupaten/kota se Kalsel dengan mengirim 1 orang perwakilan, tapi karena antusiasme para arsiparis ada juga yang mengirim 2 orang perwakilan hingga lebih. Peserta akan mendapatkan sertifikat dari ANRI,” bebernya

Sementara itu, Koordinator Laboratorium dan Autentikasi Arsip ANRI, Yanah Suryanah mengatakan, ANRI mengadakan sosialisasi tentang pengenalan kerusakan pada arsip statis. Hal ini sangat penting guna membuat kebijakan preservasi kedepannya, guna penyelamatan dan pelestarian arsip.

Baca juga: Investor Mesir Jajaki Potensi Perdagangan dan Wisata di Kabupaten Banjar

“Dengan adanya sosialisasi ini, para arsiparis dapat membatasi akses arsip yang kondisinya rusak, dengan tujuan untuk mengetahui persentase arsip statis yang dapat dilestarikan ke bentuk alih media,” ujarnya.

Dilanjutkan Yanah, risk assesment ini juga membantu arsiparis agar lebih paham tentang metode penanganan dan antisipasi dari kerusakan arsip kertas yang dapat terjadi.

Terkait penilaian kerusakan arsip per daerah diakui Yanah belum ada, sehingga dilakukan sosialisasi mengenai Perka Nomor 4 Tahun 2019 mengenai penilaian kerusakan arsip.

“Kita masih melakukan sampling satu persatu sebab jumlah volumenya sangat banyak sekali,” sebutnya.

Risk assesment ini dengan tujuan untuk membuat daftar agar mempermudah dalam menurunkan arsip yang harus dilakukan restorasi dan digitalisasi sesegara mungkin.

Salah satu peserta dari Dispersip Hulu Sungai Tengah (HST), Farida Apriani mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan risk assesment yang dilakukan ANRI dan Dispersip Kalsel mengenai penyelamatan arsip kertas.

“Kegiatan risk assesment ini merupakan kegiatan yang sangat melekat sebagai penyelamatan arsip selaku memori kolektif bangsa,” ujar Kepala Bidang Kearsipan Dispersip HST ini.

Baca juga: KPK Tegaskan Punya Cukup Bukti Terkait Kasus Mardani Maming

Ia mengharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan, sebab menurutnya satu kali kegiatan saja masih kurang dalam memahami penilaian kerusakan arsip.

“Kemampuan ini harus terus di-top up, harus terus dilatih, karena satu kali kegiatan ini belum tentu cukup bisa dipahami karena kemampuan ini sangat melekat kepada arsiparis,” harapnya.

Arsiparis di Kabupaten HST sendiri, dijelaskannya Dispersip Kabupaten HST baru mempunyai 1 orang arsiparis.

“Kalau dikatakan ideal untuk kemampuannya, mungkin perlu ikut banyak pelatihan, risk assesment yang diadakan Depo Arsip ini akan meningkatkan SDM kita,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->