Connect with us

Dishut Prov Kalsel

Rawan Karhutla, Tahura Sultan Adam Ditutup Sementara

Diterbitkan

pada

Pemadaman hot spot karhutla dilakukan oeh jajaran Tahura Sultan Adam. Foto: dishut

BANJARBARU, Rawannya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau dan kekeringan ini membuat Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam ditutup untuk sementara waktu. Penutupan ini sudah dilaksanakan beberapa hari dan belum dapat diketahui sampai batas yang tidak ditentukan.

Ditutupnya obyek wisata panorama alam terletak di Desa Mandiangin Timur Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar seiring dengan telah terjadinya beberapa kali karhutla di sekitar maupun lingkup Tahura Sultan Adam.

Kepala Tahura Sultan Adam Rahmad Riansyah Shut mengatakan, penutupan terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, karena sulit bagi karyawan-karyawati Tahura Sultan Adam mengawasi seluruh pengunjung. Apalagi, pintu masuk ke kawasan Tahura Sultan Adam tidak hanya melalui pintu utama yang bisa terdeteksi dan terpantau.

Belum lagi tingginya kunjungan pengunjung yang datang bertujuan menginap pada Sabtu dan Minggu atau dalam waktu lama. Maka, diterapkan pelarangan pembuatan api unggun bagi pengunjung berkemah.

“Kami selalu mengingatkan tidak diperbolehkan ada api unggun kepada setiap pengunjung, bilamana ada kami langsung bertindak menegur dan memadamkan,” katanya.

Penutupan dan larangan diutamakan bagi pengunjung dengan tujuan Kolam Belanda, Pesanggrahan, Tengger dan Puncak Tengger, Benteng Belanda, Mandin Putri Kembar, Mandin Tirai Hujan. Belum dapat dipastikan batasan berapa lama waktu penutupan, setidaknya sampai situasi dinyatakan benar-benar aman.

Sedangkan Plaza Soeharto, habituasi rusa, beruang madu dan binatang lainnya, hingga budidaya madu kelulut, taman bermain anak masih ada dispensasi untuk rombongan dan anak-anak. “Asalkan selama kami masih bisa melakukan pendampingan atau didampingi pihak kami,” sebut dia.

Tingginya intensitas karhutla dan api yang begitu cepat menyebar memang membuat kewalahan untuk memadamkan, apalagi angin bertiup kencang dan keterbatasan perlengkapan. Penanganan karhutla, Tahura Sultan Adam telah menyiapkan lima tim inti ditambah tiga tim cadangan untuk menangani pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Satu tim harus standby atau tidak boleh meninggalkan tempat, tetap berada di Tahura Sultan Adam Mandiangin,” imbuh Rahmad. (dya)

Reporter : dya
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->