Connect with us

Kota Banjarbaru

Peringati Hari Bumi, Walhi Kalsel Ingatkan Bencana Ekologis Akibat Investasi Kotor!

Diterbitkan

pada

Aksi Hari Bumi yang digelar Walhi Kalsel di Banjarbaru. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Peringati Hari Bumi tanggal 22 April 2022, Walhi Kalsel bersama LSISK (Lingkar Studi Ilmu Sosial dan Kerakyatan) dan Forkamu (Forum Pedagang Kaki Lima Lapangan Murjani) menggelar aksi bagi bibit tanaman buah, takjil, dan orasi lingkungan.

Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di depan taman Van Der Pijl, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Tema yang diusung kali ini adalah “Pulihkan Bumi, Tolak Investasi Kotor.”

Adapun total bibit yang dibagikan yaitu sejumlah 300 bibit tanaman buah dan takjil sejumlah 250 buah. Bibit tersebut diperoleh dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain peringatan hari bumi sedunia, agenda ini juga merupakan respon atas kerusakan lingkungan yang semakin masif terjadi. Di kalsel sendiri ada berbagai kejadian lingkungan salah satunya banjir yang terjadi di tahun 2021 kemarin.

 

Baca juga  : Peringati Hari Bumi, Dishut Kalsel Bagikan Ribuan Bibit Tanaman ke Masyarakat

Bencana ekologis yang terjadi lainnya seperti longsor dan perubahan kontur tanah di area tambang. Kenaikan air laut juga memperparah banjir kiriman dari hulu yang dapat merendam lebih lama.

Semua bencana itu adalah dampak dari perubahan iklim atau pemanasan global yang merupakan akumulasi dari kerusakan lingkungan seperti eksploitasi oleh pertambangan, kebakaran hutan dan lahan, pembakaran bahan bakar fosil, PLTU Batubara, perkebunan monokultur skala besar, dan bentuk eksploitasi alam lainnya.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) juga membuat laporan terbaru pada 28 februari 2022. Laporan terbaru tersebut merupakan laporan ke dua dari tiga laporan penilaian IPCC ke- 6.

Salah satunya dalam laporan tersebut menggambarkan hubungan aktivitas manusia dan perubahan iklim secara tegas dan mengatakan suhu global telah meningkat 1,1° celcius sejak abad ke- 19.

 

Baca juga  : Gelar Operasi Ketupat Intan, Polres Balangan Libatkan 150 Personil Gabungan

Bukti riset seperti itulah yang membuat Walhi dengan tegas menolak investasi kotor yang hanya akan menambah potensi perubahan iklim semakin parah.

Koordinator lapangan Muhammad Jefry Raharja mengatakan, “setidaknya dengan kegiatan kecil membagikan bibit tanaman buah ini dapat kembali mengingatkan kita bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa agenda hari bumi ini bisa menjadi agenda inklusif bukan hanya untuk pecinta alam dan organisasi lingkungan, tetapi juga mewabah menjadi kesadaran personal dan semua manusia penghuni bumi.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono mengatakan, “bumi lagi sakit, jangan sampai kita manusia menjadi spesies yang paling bodoh dan jahat karena merusak rumahnya sendiri yaitu Bumi,” tegasnya.

 

Baca juga : Sekretaris Dispersip Kalsel Dilantik Jadi Kadinkes Banjarmasin

Menurutnya selama ini investasi kotor seperti pertambangan dan perkebunan monokultur sekala besar hanya memperlebar ketimpangan dan menimbulkan banyak konflik lahan dan penggusuran, baik antara warga melawan perusahaan atau warga dengan pemerintah.

Ia juga menekankan bahwa penting memulihkan kondisi lingkungan yang semakin menurun kualitasnya. Banyaknya perizinan industri ekstraktif yang tumpang tindih dan menambah sakitnya Bumi ini agar segera dilakukan evaluasi dan audit lingkungan. (Kanalkalimantan.com/rdy)

Reporter : rdy
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->