Connect with us

Kota Banjarbaru

Pendulangan Intan Cempaka Makan Korban, Seorang Tewas Tertimbun Longsor

Diterbitkan

pada

Kawasan pendulangan intan di Cempaka, Banjarbaru. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Pendulangan intan tradisional di Cempaka, Banjarbaru, kembali memakan korban. Seorang pendulang intan bernama Samlani (40), meninggal dunia tertimbun longsor pada Kamis (1/7/2021).

Kapolsek Banjarbaru Timur Ipda Subroto Rindang Arie Setyawan saat dikonfirmasi, Jumat (2/7/2021) membenarkan peristiwa yang terjadi di kawasan pendulangan intan Cempaka, dimana seorang pendulang meninggal dunia tertimbun tanah longsor.

“Benar ada korban atas nama Samlani (40) warga Basung II Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru,” ujarnya.

Berdasar penuturan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, Ipda Subroto menjelaskan, pada saat itu korban bersama empat orang lainnya sedang beraktivitas melakukan penambangan. Pada saat itu korban sedang mencangkul di sekitar lokasi pendulangan.

 

 

Baca juga: Gangguan Jiwa Meningkat Saat Pandemi, Psikiater RS Ratu Zalecha: Pasien Bisa 46 Orang Sehari!

Korban Samlani saat di rumah duka. Foto: ist

Tetapi secara tiba-tiba tanah tebing dengan ketinggian sekitar 4 meter longsor dan langsung menimpa kelima pekerja. Empat orang dapat meloloskan dirinya dari tanah longsor tersebut. Sementara Samlani tidak sempat keluar untuk menyelamatkan diri.

Setelah kejadian tersebut empat rekannya yang selamat langsung berusaha untuk menyelamatkannya.

“Namun korban sudah kehilangan nyawanya langsung pada saat itu juga di TKP, dan langsung dibawa ke rumah duka,” ujarnya.

Dalam kejadian kecelakaan kerja yang menewaskan seorang pekerja pendulang intan tradisional di wilayah Cempaka, Kota Banjarbaru, Kapolsek Banjarbaru Timur masih melakukan penyelidikan.

”Untuk saat ini kami masih melakukan pendalaman dan akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk kejadian ini,” tambah Ipda Subroto. (Kanalkalimantan.com/shintia)

Reporter: shintia
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->