Connect with us

Kanal

Muslimat NU Harap Ikut Andil Tuntaskan Stunting di HSU

Diterbitkan

pada

Kegiatan penurunan stuning di Kabupaten HSU Foto: dew

AMUNTAI, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berharap semua elemen masyarakat, organisasi khususnya para muslimat NU bisa ikut andil dalam mengentaskan stunting di Kabupaten HSU. Hal tersebut diungkapkan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Ir H Supomo mewakili Bupati HSU saat menghadiri gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) dalam rangka mobalisasi penurunan stunting yang diadakan majelis ta’lim muslimat NU Kabupaten HSU, di Gedung Agung Kantor Bupati HSU, Jumat (5/10).

Dalam kegiatan ini disamping dihadiri asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat HSU, tamapak hadir pula ketua tim penggerak PKK Hulu Sungai Utara (HSU), pimpinan Pusat muslimat NU, pimpinan wilayah muslimat NU Provinsi Kelsel, serta sejumlah pimpinan cabang muslimat NU wilayah HSU.

Lebih lanjut Supomo menuturkan, selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten HSU melakukan komitmen bersama dengan berbagai lintas sektor terkait dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten HSU. “Kita patut bersyukur, angka stunting di kabupaten Hulu Sungai Utara dari tahun ke tahun menurun tingkat stunting,” ujar Supomo.

Sesuai dengan visi misi Bupati HSU 5 tahun kedepan harus lebih maju, mandiri, sejahtera, agamis dan produktif, khususnya dibidang kesehatan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten HSU. “Selain itu diharapkan, tidak hanya pemerintah daerah akan tetapi semua elemen masyarakat, organisasi khususnya para muslimat NU bisa ikut andil dalam mengentaskan stunting di Kabupaten Hulu Sungai Utara,” imbuh Supomo.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid yang mengatakan, berdasarkan hasil survei dari tahun 2013 bahwa angka stunting di HSU sebesar 50%. Pemerintah berkerjama dengan SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Kementrian Agama, Dinas Ketahan Pangan bersama sama turun langsung kemasyarakat memberikan penyuluhan arti hidup sehat. “Dengan adanya pemahaman itu masyarakat mengerti cara mengatasi anak anak dilahirkan hidup sehat cerdas dan tidak ada lagi stunting di HSU,” tutur Anisah.

Menurut Pimpinan Pusat Muslimat NU Bidang Kesehatan dr. Hj Erna Yulia Soefihara, dari data nasional Kabupaten Hulu Sungai Utara data stunting masih cukup tinggi,akan tetapi data yang lihat dari tahun 2015,2016,2017 sampai 2018 sudah mencapai 30% mengalami penurunan yang cukup bagus.

Bahwa saat ini pemerintah daerah Kabupaten HSU sudah pro aktif dalam menjalankan program tentang mencegah bahaya stunting. Erna juga menghimbau kepada para muslimat NU dan majelis talim yang merupakan mitra NU berkerjasama dengan pemerintah agar berpartisipasi dalam program pencegahan stunting.

“Diharapkan angka stunting di hulu sungai utara menurun dan bahkan kalau bisa tidak ada lagi stunting di Hulu Sungai Utara,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia seperti dikatakan Ismoyawati, pemerintah selama ini berupaya mengatasi permasalah stunting di Indonesia sesuai dengan instruksi Presiden RI bersinergi dengan seluruh komponen bangsa.

“Masyarakat itu bukan sasaran pembangunan tapi pelaku pembangunan, sehingga di perlu berperan aktif maka dari itu di perlukan nya para penggerak, salah satunya para muslimat NU,” harap Ismoyawati.

Dalam acara mobalisasi penurunan stunting kali ini, juga dimeriahkan dengan sesi talk show/tanya jawab, quis berhadiah, lomba hidangan sehat, cek kesehatan gratis dan di akhir acara penanda tanganan komitmen bersama penurunan stunting oleh majelis taklim muslimat NU bersama Pemerintah Kabupaten HSU.(dew)

Reporter: Dew
Editor: Chelll


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->