Connect with us

HEADLINE

Mengejutkan, Ternyata Ada 5 Bayi Ikut Tinggal di Lapas Perempuan Martapura!


Setelah hakim memutuskan hukuman dengan palunya, di saat itulah perutnya terasa sakit. Tanpa buang waktu dan belum sempat menandatangani berita acara sidang, ia langsung dibawa ke puskesmas Martapura Kota di Kelurahan Tanjung Rema, Martapura. Dan beberapa saat kemudian….


Diterbitkan

pada

Kalapas Perempuan Yunengsih menggendong salah satu bayi yang ikut tinggal di LP bersama ratusan warga binaan. Foto: Ron

MARTAPURA, Pemandangan tak biasa ditemui di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan Kelas II Martapura. Di antara keriuhan 421 warga binaan yang ada di tempat tersebut, ternyata ada penghuni lain yang ikut tinggal di sana.  Siapa mereka?

Ya, ternyata dalam Lapas perempuan satu-satunya di Kalimantan Selatan ini terdapat 5 bayi yang tumbuh bersama ratusan warga binaan. Kelima bayi itu semua berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata semua masih berumur di bawah satu tahun.

Tentu saja, kehadiran bayi-bayi ini membuat suasana di Lapas menjadi lebih berwarna. Putra, satu dari kelima bayi yang ada di sana menjadi rebutan di antara warga binaan. Naluri sebagai perempuan membuat mereka bergantian ingin menggendong dan menimangnya.

Putra saat ini masih berusia 23 hari. Wartawan Kanalkalimantan.com yang ingin menemui siapa ibu kandungnya pun kesulitan karena semua mengklaim sebagai ibunya. Tapi, tak beberapa lama kemudian ibu asli Putra datang.

Dia adalah Rusdiana (28), warga desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar ini mengaku biasa-biasa saja menjalani hari-harinya di dalam lapas bersama anak tercintanya. Ia mengaku tidak pernah mendapat kesulitan untuk mengurus bayinya.

“Di sini enak banyak yang ngurus, kan di sini ibu-ibu semua, jadi gampang saja,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Rusdiana yang tersandung kasus narkoba ini, kelahiran anaknya tersebut berawal ketika mengikuti sidang keputusan hakim di Pengadilan Negeri (PN) Martapura. Setelah hakim memutuskan hukuman dengan palunya, di saat itulah perutnya terasa sakit. Tanpa buang waktu dan belum sempat menandatangani berita acara sidang, Rusdiana langsung dibawa ke puskesmas Martapura Kota di kelurahan Tanjung Rema.

Tak berapa lama di puskesmas, Rusdiana pun melahirkan putranya.

“Perut saya sakit betul saat itu, dan langsung dibawa ke puskesmas Martapura,” kenangnya.

Lalu, bagaimana dengan kebutuhan akan susu bayi? Dia mengatakan, susu formula bagi anaknya tersebut dibeli dengan uang sendiri. Tapi kalaupun sedang tidak punya uang, warga binaan lainnya tak tinggal diam.

“Kadang-kadang dibelikan sama teman-teman saya di sini. Kan banyak orangnya, banyak orang tuanya di sini dan mereka sayang sama anak saya” ujarnya.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->