HEADLINE
Marak Kasus Bayi Dibuang di Banjarbaru: Kemerosotan Moral, Seks Bebas hingga Kontrol Sosial
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sepanjang enam bulan terakhir Kota Banjarbaru dihebohkan dengan kasus pembuangan bayi. Ada 4 kasus bayi dibuang periode November 2022 hingga April 2023, 3 kasus bayi yang ditelantarkan hingga kini tak ditemukan siapa orangtua pemilik anak.
Maraknya kasus pembuangan bayi di ibu kota Provinsi Kalsel dalam enam bulan terakhir dinilai sebagai kemerosotan akhlak dan pergeseran norma, serta nilai di lingkungan masyarakat.
Penilaian itu diutarakan sosiolog dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Varinia Pura Damaiyanti yang juga menyoroti kasus maraknya pembuangan bayi akhir-akhir ini.
Menurut Varinia, sejatinya saat ini sangat nampak perubahan norma dan nilai di masyarakat. Kebanyakan bayi yang dibuang dari hasil hubungan diluar nikah.
Baca juga: Seorang Lelaki Warga Pengaron Hilang di Hutan, Tim SAR Turun Lakukan Pencarian
“Saat ini di masyarakat hubungan seksual tidak lagi dianggap hal yang tabu, khususnya di kalangan remaja,” ujarnya.
Selain itu, fenomena pembuangan bayi ini sangat erat hubungannya dengan pergeseran norma dan nilai, seperti maraknya hubungan seksual diluar nikah salah satu berkurangnya kontrol sosial di masyarakat. Pacaran dinilai hal yang yang lazim di lingkungan masyarakat.
“Apa yang dulu dianggap tabu dan melanggar norma, saat ini menjadi hal yang lumrah dan seakan dinormalisasi,” katanya.
Lanjutnya, akademisi ULM ini dengan tegas mengatakan masyarakat tidak bisa lagi menutup mata atas budaya seks ini. Salah satu cara mengatasi yakni dengan menguatkan sosialisasi reproduksi bagi remaja.
“Pembelajaran mengenai hubungan seks yang aman bisa menangkal kehamilan yang tidak diinginkan,” tutup Varinia.
Senada dengan Varinia, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPM dan PPA) Kota Banjarbaru Sri Lailana mengatakan, kontrol sosial di masyarakat harus ditingkatkan terutama kepada warga yang baru menetap atau kos di wilayah setempat.
Baca juga: Masjid Tughfaturraghibin Dihias Bunga, Ini Jalur Masuk ke Areal Haul Datu Kelampayan
“Bisa dampak dari pergaulan bebas, mungkin saat kehamilannya banyak orang yang tidak tahu,” sebutnya.
Selain kurangnya kontrol sosial, pembuangan bayi di Kota Banjarbaru menurut Sri, faktor ekonomi juga menjadi salah satu penentu orangtua dapat merawat sang buah hati.
Diakuinya, pihaknya akan mengevaluasi dengan dinas terkait maraknya pembuangan bayi di Kota Banjarbaru.
Menurutnya, perlu pengawasan berbagai pihak dari keluarga, tetangga, RT/RW dan pemerintah agar kasus ini tidak menjadi budaya di masyarakat.
“Perlu pengawasan masyarakat, seperti ada kehamilan tapi orang tersebut dicurigai tidak bersuami,” tuntasnya.(Kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter : ibnu
Editor : bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Paman Birin ‘Proklamirkan’ Acil Odah ‘Naik’ Panggung Pilgub Kalsel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Catat 18.437 Penumpang Arus Mudik
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Haul ke-218 Datu Kelampayan di Dalam Pagar, Dihadiri Danpusterad hingga Wakil Ketua PBNU
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pipa Bocor di Jalan Pramuka, Air Kembali Seret di Banjarmasin Barat dan Selatan
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Cek Kehadiran ASN Pemkab HSU di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Ditelpon Tak Merespon, MA Didapati Tak Bernyawa Dalam Kamar Kontrakan