Connect with us

Kota Banjarbaru

Mapala UVAYA Berduka Atas Meninggalnya Hasri Riyanto

Diterbitkan

pada

Jenazah almarhum Hasri yang ditemukan tak jauh dari kebun di samping kampus UVAYA, Banjarbaru. Foto : rendy

BANJARBARU, Meninggalnya mahasiswa Universitas Achmad Yani, Banjarbaru, bernama Hasri Rianto (3) di kebun samping kampus, Rabu (27/12), membawa duka mendalam bagi rekan-rekannya. Terutama mahasiswa pecinta alam yang menjadi wadah organisasi bagi almarhum.

Eko, selaku senior di  Mapala Uvaya mengatakan, Hasri selama ini dikenal sebagai mahasiswa yang pendiam. Kalau pun sedang sakit, biasanya dia hanya berbaring dan menjauh kerumunan karena tak mau merepotkan teman-temannya.

“Dalam keseharian almarhum terlihat sehat , dia pun atlet running trail dan meraih juara satu di acara yang di gelar di Mandiangin setengah tahun lalu. Dia juga tak merokok juga,” ujarnya.

Menurut Eko, sebelumnya almarhum sempat bersama teman-temannya di sekretariat Mapala. Lalu, izin untuk kencing. Tapi setelah beberapa jam tidak kembali. Rekannya tak curiga, karena biasanya Hasri jika berpergian juga tak pernah bilang. “Ya, tiba-tiba hilang begitu saja. Kami maklumi atas sifat almarhum,” ungkapnya.

Diduga, ketika itu Hasri berdalih kencing untuk menyembunyikan rasa sakitnya pada teman-temannya. Dia menuju pojokan kampus, dan lalu terjatuh hingga meninggal di lokasi kejadian.

Setibanya jenazah di RS Idaman, pihak keluarga menolak untuk proses otopsi dan menerima keadaan bahwa almarhum meninggal dengan kondisi wajar. “Memang pernah kecelakaan beberapa tahun yang lalu dan diduga memang punya penyakit dalam atas hal tersebut.  Namun korban tidak pernah bercerita pada keluarga,” katanya.

Jenazah almarhum pada hari yang sama, langsung di bawa ke kampong halaman Tabihi Padang Batung, Hulu Sungai Selatan, untuk dikebumikan Kamis (28/12) .

Dugaan adanya peristiwa kekerasan pada korban pun terbantahkan. Sebab dari hasil analisasi kepolisian,  luka pada wajah korban akibat benturan saat jatuh. Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Ahmad Andi Suryadi menjelaskan luka pada bagian wajah korban hanya akibat benturan terjatuh ke tanah.

“Karena almarhum diduga sudah meninggal lebih dari 24 jam dan luka tersebut melebar akibat bakteri yang ada di tanah,” jelasnya. (rendy)

 

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->