LPPL Abdi Persada FM Injak Usia 19 Tahun, Bukti Era Radio Tak Pernah Selesai…

BANJARMASIN, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Abdi Persada FM genap berusia 19 tahun. Sebagai wujud syukur atas capaian usia yang tak lagi muda ini, ditandai dengan puncak acara HUT Abdi Persada FM di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (12/12) pagi.

“LPPL Abdi Persada FM telah berdiri pada 31 Desember 2000, dan merupakan LPPL pertama di Indonesia yang mempunyai payung hukum berupa peraturan daerah, dan didirikan oleh Biro Humas Pemprov Kalsel,” kata Direktur LPPL Abdi Persada FM Ibnu Min Haji.

Menurut Ibnu Min Haji, Abdi Persada FM tak hanya bisa diakses melalui perangkat radio dengan frekuensi 104.7 FM. Seiring dengan tuntutan zaman, kini Abdi Persada FM juga merambah melalui streaming dan online. Selain itu, sejak pertengahan tahun 2019, LPPL Abdi Persada FM telah tergabung dalam Persatuan LPPL dan TV Lokal se Indonesia dan Persada ID.

“Dengan program siaran serentak, yang dinilai dan didengarkan lebih dari 100 LPPL se Indonesia. Adapun kegiatan nasional yang terlaksana di Provinsi Kalsel yang disiarakan seentak, mendapat penilaian oleh Persada ID,” papar Ibnu.

Sementara, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan H. Farid Fakhmansyah berharap, LPPL Abdi Persada FM dapat tampil sebagai LPPL yang bermutu, mendidik, mencerdaskan di Kalsel. Kendati kemajuan teknologi informasi yang sangat deras, Abdi Persada FM masih mampu bertahan. Apalagi, radio merupakan media yang erat kaitannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. “Radio sangat berjasa dalam menyebarluaskan kemerdekaan Indonesia,” kata Farid saat membacakan sambutan dari Gubernur Sahbirin Noor.

Di era saat ini, di mana informasi hoax terus menghantui masyarakat, menurut Paman Birin, keberadaan LPPL Abdi Persada FM menjadi pengantar informasi yang tepat dan kuat. Selain itu, Paman Birin pun mendorong, agar Abdi Persada FM optimis dalam menghadapi ketatnya persaingan di dunia penyiaran.

“Kita tidak pernah berhenti untuk berkarya dan berbakti kepada Banua. Selama kita diberikan kekuatan dan kesempatan, sekali di udara tetap di udara,” tutupnya. (fikri)