Connect with us

NASIONAL

Listrik Mati Massal, PLN Alami Kerugian Rp 90 Miliar

Diterbitkan

pada

PLN mengalami kerugian besar akibat listrik padam massal Foto: cnni/kum

JAKARTA,  PT PLN (Persero) mengaku rugi sekitar Rp 90 miliar karena matinya listrik secara massal yang terjadi sejak pukul 11.45 WIB. Angka itu berasal dari 9.000 MW listrik yang hilang, dikali dengan lamanya durasi pemadaman sekitar 10 jam dengan harga tarif listrik per kWh-nya Rp 1.457 per kWh.

“Ya minimal Rp 90 miliar itu lost, rugi karena hilang (padam). Belum termasuk denda (kompensasi ke masyarakat),” kata Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Rahardjo Abumanan di PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8).

Padamnya listrik mulai pada pukul 11.45 WIB di area sistem transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV line 1. Kemudian pukul 11.48 WIB gangguan merambat ke jaringan SUTET Depok-Tasikmalaya yang selanjutnya memicu padamnya listrik di wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.

PLN berjanji pasokan listrik bisa kembali normal sebelum pukul 24.00 WIB atau 12 malam nanti.  “Mudah-mudahanan enggak lewat dari pukul 00.00 ya. Kami masih berupaya recovery,” kata Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani.

Sebelumnya, PLN akan menginvestigasi secara internal kejadian listrik padam di DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, Minggu (4/8). Investigasi akan melibatkan pihak independen.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Intan Cahyani mengatakan sebagai permulaan, pihaknya akan mencari penyebab gangguan sehingga menyebabkan listrik padam sejak siang hingga malam.

Dilansir cnnindonesia.com, Pencarian sebab gangguan ini akan dilakukan secara komprehensif. Sementara untuk investigasi akan ditunjuk tim independen sebagai pelaksananya. Investigasi menyeluruh akan dilakukan karena dampak yang terjadi akibat listrik padam ini sangat luar biasa.

“Dan kami ingin melakukan perbaikan secara signifikan pada sistem. Karena itu kami butuh masukan yang sifatnya independen dan komprehensif baik soal teknis dan sebagainya,” kata Cahyani.

Ia berharap investigasi tidak lama sehingga perbaikan bisa segera dilakukan secara menyeluruh. “Mudah-mudahan satu sampai tiga bulan kami dapat hasil komprehensif,” katanya.(cel/kum)

Reporter:cel/kum
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->