Connect with us

Kota Banjarbaru

Langganan Banjir Setelah Hujan Lebat, Ini Langkah Dinas PUPR Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Banjir di Banjarbaru akibat hujan lebat beberapa waktu lalu. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Hujan deras dengan intensitas tinggi kerap bikin banjir sejumlah wilayah di Kota Banjarbaru masih menjadi masalah yang belum tertangani maksimal.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Subrianto mengatakan, memang hujan deras selalu memicu luapan muncul.

Dijelaskannya, kondisi sungai termasuk saluran drainase yang ada di Banjarbaru perlu dibenahi. Hal inilah yang selama ini diupayakan Pemko Banjarbaru.

Subrianto mengkatakan, pihaknya baru saja membahas kejadian banjir ini secara lintas sektoral. Bidang SDA sudah merancang program penanganan jangka panjang.

 

 

Baca juga: Arus Pendek Listrik Diduga Penyebab Kebakaran Rumah di Indrasari Martapura

“Total setidaknya ada lima titik operasi program ini,” ungkap Subrianto.

Di antaranya dari wilayah Sungai Kemuning, Jalan Suratno Guntung Payung Landasan Ulin, Jembatan Lukudat di Guntung Payung Landasan Ulin, Sungai Rimba di Tonhar hingga Sungai Kuranji di Kertak Baru Kecamatan Cempaka.

“Ini sifatnya jangka panjang, bertahap dan harus secara kontinyu,” jelasnya.

Artinya, tak bisa cepat rampung, dan memerlukan waktu hingga dua tahun ke depan untuk terselesaikan semua.

“Ini juga baru dari bidang kita, perlu juga bidang dan instansi lain yang terkait,” katanya.

Dipaparkannya, Sungai Kemuning akan dibuat kolam tampungan serta sistem pompa. Selain itu, aliran drainase yang arah buangan ke sungai akan dibuat buka tutup untuk meminimalisir debit air yang masuk ke sungai.

Lalu, untuk di Jalan Suratno tepatnya di Komplek Griya Permata Indah IX, Bidang SDA manfaatkan RTH di sana sebagai kolam retensi resapan air, sejenis embung kecil.

“Ini bisa menampung air hujan agar tidak langsung ke permukiman,” yakinnya.

Kemudian, untuk di wilayah sungai Lukudat, tepatnya di Jembatan Lukudat Lingkar Utara, sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel untuk merubah konstruksi jembatan yang ada.

Baca juga: Waspada! Tipu-tipu Berkedok Sumbangan Masjid di Banjarmasin, Bikin Resah, Rekaman Pelaku Diunggah ke TikTok

Sebab, jembatan itu bukan milik Pemko melainkan milik Pemprov Kalsel, sehingga pihaknya saat ini mencoba mengusulkan agar jembatan model box culvert itu diganti dengan jembatan girder. Yang mana dari kajian bidangnya, dapat meminimalisir luapan.

Selanjutnya, di wilayah sungai Rimba Tonhar, direncanakan untuk pengalihan aliran air yang datang dari landasan pacu ke area lain.Sebab akunya selama ini, aliran air langsung menuju dan membebani sungai Rimba Tonhar.

“Skemanya akan dialihkan ke sungai Gumpal lewat jalur gorong-gorong yang menyeberang ke depan Rindam. Lalu juga kita akan coba bikin sodetan di area SPBU untuk membagi debit air di kawasan sana,” detilnya.

Terakhir, untuk di Cempaka, pihaknya klaim Subrianto tengah bersiap membangun embung baru lagi.

Prosesnya kini sebutnya sudah di fase pembebasan lahan seluas kurang lebih dua hektare. Lokasinya di area aliran sungai Gunung Kupang.

“Direncanakan dibuat cek dam atau sejenis bendungan di sungai Gunung Kupang, ini agar debit air yang diterima sungai Kuranji di Kertak Baru tak membludak. Ini kita usulkan di tahun 2023 dan 2024,” bebernya.

Meski demikian, Subrianto tak berani mengklaim semua program itu menjamin banjir bisa lenyap, karena pada dasarnya persoalan banjir tak bisa serta merta bertumpu pada bidang sungai saja.

Baca juga: Tuduh Berselingkuh, AY Pukul Istri Sendiri Berujung Bui

“Jadi beberapa hari tadi, sudah ada dibahas ini, dipimpin langsung oleh pak Sekda. Dalam rapat koordinasi itu didapati pemahaman jika perlu penanggulanan di berbagai sektor, tak sekadar di sungai saja,” katanya.

Salah satu yang menjadi program pamungkas Pemko Banjarbaru, kata Subrianto adalah membangun sumur resapan di banyak titik. Utamanya di titik-titik yang rawan atau langganan tergenang.

Sumur resapan itu nantinya kata Subrianto dapat menyaring dan mengurangi beban yang diterima sungai.

“Jadi ketika hujan tak langsung jatuh ke sungai, tapi ke sumur dulu. Titiknya dari di area drainase hingga perumahan,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->