Konsumsi Puasa Meninggi, Produksi Sampah Banjar Terkerek 5%

MARTAPURA, Selama bulan Ramadhan tingkat produksi sampah di Kabupaten Banjar mengalami peningkatan 5% dibandingkan hari biasa. Peningkatan konsumsi makanan selama puasa oleh masyarakat menjadi penyumbang terbesar sampah rumah tangga.

Kondisi itu diutarakan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Pertanaman dan Limbah Dinas LH Banjar Rija Rusadi SE kepada Kanal Kalimantan, Selasa (5/6) siang.

“Jika dibanding dengan hari-hari biasa, rata-rata hasil produksi sampah yang ada di Kabupaten Banjar hanya sekitar 80 ton perhari, selama bulan Ramadhan hal tersebut mengalami peningkatan walaupun peningkatan tidak menentu perharinya” kata Rija.

Ada peningkatan sebesar 5% selama bulan Ramadhan, jika sebelumnya perhari hanya 80 ton, sekarang mengalami peningkatan bisa sampai 8,3 hingga 8,5 ton perhari.

Menurut Rija, peningkatan peroduksi sampah akibat sentra produksi makanan yang umumnya meningkatkan jumlah produksi selama bulan Ramadhan. Berimbas pada produksi sampah dan tingkat konsumsi masyarakat berdasarkan banyaknya masyarakat di suatu wilayah tersebut.

“Produksi sampah tersebesar terbanyak berada di Martapura Kota, Kecamatan Gambut, Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Kertak Hanyar,” sebutnya.

Perlu diketahui berdasarkan data yang dirangkum Kanal Kalimantan sebelumnya hasil olah data konsolidasi bersih semester II tahun 2017 jumlah penduduk Kabupaten Banjar di Disdukcapil Banjar, ada sebanyak 543.799 jiwa dan jumlah penduduk terbanyak pertama ada di wilayah Martapura sebanyak 113.427, disusul Kecamatan Sungai Tabuk ada 60.243, Kecamatan Gambut 39.760 dan Kecamatan Kertak Hanyar sebanyak 39.091 orang.

Dengan meningkatnnya produksi sampah selama bulan puasa tersebut, Rija menambahkan tidak ada dilakukan pekerjaan yang ekstra pada pengangkutan sampah sendiri, karena dia menilai hal tersebut masih tergolong cukup normal.

“Setiap hari untuk angkutan sampah masih normal yaitu ada 37 truk yang masuk selama 24 jam dengan angkutan masing-masing 4 ton per truknya,” pungkasnya. (rendy)