Connect with us

Pendidikan

Kini, USBN Jenjang SD/MI Hanya Ujikan Tiga Mata Pelajaran

Diterbitkan

pada

Pelaksanaan ujian untuk SD/MI tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Foto : net

BANJARBARU, Ada yang berbeda pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada jenjang SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Hal ini merujuk pada kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tahun 2018. Kini, USBN di tingkat SD/MI hanya menguji tiga mata pelajaran di antaranya Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Model ini berbeda dengan tahun 2017, dimana ada dua jenis ujian untuk jenjang SD/MI yaitu US/M dan ujian sekolah. Tahun lalu, ada lima pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah yakni Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,  Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Studi serta Penjaskes dan Olahraga.

Dengan merubah format ujian dari US/M menjadi USBN maka berubah pula pola pembuatan naskah soal ujian. Pada USBN 2018 saat ini, 20-25 % soal disiapkan oleh pusat sebagai soal jangkar dan 75 % sampai 80 % disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru.

“Sesuai Peraturan BSNP Nomor 0045 Tahun 2018 maka USBN di SD/MI dilaksanakan tanggal 3 hingga 5 Mei 2018 dengan mapel berturut-turut Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA,” kata  Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjarbaru, Rahmah Khairita, Senin (12/3).

Untuk soal USBN Bahasa Indonesia terdiri dari 40 pilihan ganda dan 5 uraian dengan waktu 120 menit. Soal Matematika 30 dan 5, waktu 120 menit. Soal IPA 35 dan 5, waktu 120 menit. Ujian Susulan tanggal 7 – 9 Mei. Pembuatan soal 25 persen pusat dan 75 persen daerah dan dirakit di daerah.

Sementara itu, Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan soal untuk USBN SD juga akan menyertakan esai sebanyak 10 persen dari total soal. Hal ini berbeda dengan US/M yang berlaku pada tahun sebelumnya, di mana semua soal berbentuk pilihan ganda.

 “Untuk ujian sekolah, 100 persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat,” jelas Totok di Kantor Kemendikbud, Jakarta.

Dengan begitu, soal-soal lima mata pelajaran pada ujian sekolah akan dibuat oleh guru masing-masing sekolah. Namun, Kemendikbud juga akan mendorong guru-guru untuk membuat soal ujian sekolah dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai. “Esai sangat bagus untuk kompetensi generasi abad 21,” ujarnya.

Secara teknis, menurutnya, SD/MI yang sudah bisa menerapkan ujian berbasis komputer dapat mengerjakan soal-soal berbentuk pilihan ganda menggunakan komputer. Bbaik untuk USBN maupun Ujian Sekolah. Sementara untuk soal esai, akan dikerjakan siswa pada kertas esai secara manual. (devi)

Reporter : Devi
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->