Connect with us

HEADLINE

Kejutan Manis Gerindra, ‘Buka Jalan’ Denny Indrayana Tantang Sahbirin di Pilgub Kalsel!

Diterbitkan

pada

Denny Indrayana saat mengambil formulir di Partai Gerindra Kalsel Foto: fikri

MARTAPURA, Kejutan terjadi di masa penjaringan bakal calon Gubernur Kalsel. Partai Gerindra Kalsel, yang menjadi salah satu penentu pertarungan Kalsel 1 ini membuat langkah berani dengan menunjuk Denny Indrayana sebagai ‘jago’ yang akan ditarungkan melawan incumbent Sahbirin Noor di Pilkada Kalsel 2020 mendatang.

Langkah kilat Gerindra yang disampaikan langsung oleh Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin ini, seolah mem-by pass, proses penjaringan di tubuh partai. Padahal, sejumlah kandidat sebelumnya masih beranjak melakukan penjajakan dengan mengambil formulir. Mulai dari mantan DPD Sofwat Hadi, pengurus Golkar Kalsel Gusti Iskandar, hingga incumbent Sahbirin Noor yang sebelumnya disebut telah mengambil formulir melalui perwakilannya. Pertanyaannya, kenapa Gerindra seolah mengabaikan kandidat lain dan memilih Denny Indrayana?

Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin kepada wartawan usai menerima kunjungan Denny Indrayana, Kamis (31/10) mengatakan,  sudah beberapa kali bertemu dengan Denny. “Saya mengucapkan terima kasih Denny Indrayana datang ke Partai Gerindra dan mengambil langsung formulir pendaftaran calon gubernur,” kata H Abidin.

Ia mengatakan, sejak lama Denny Indrayana masuk dalam radar penjaringan Gerindra. Bahkan dalam pertemuan di Rumah Makan Rudy Hermanto di Banjarmasin, nama mantan Wamenkum HAM di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut semakin menguat. “Denny yang sebelumnya tinggal di Jakarta dan luar negeri, kini datang untuk pulang kampung. Maka sepantasnya jika diberikan kesempatan untuk membangun Banua,” tegasnya.

H Abidin mengatakan, dengan modal delapan kursi yang dimiliki Gerindra,  Denny Indrayana tak akan terlalu sulit untuk mencari dukungan parpol lain. Artinya, tinggal 3 kursi lagi yang harus dikumpulkan untuk memenuhi syarat minimal 11 kursi agar bisa diusung parpol dalam pendaftaran kandidat calon Gubernur Kalsel mendatang.

“Saya sendiri juga telah mengkomunikasikan masalah ini ke DPP Partai Gerindra, khususnya kepada Pak Prabowo Subianto selaku ketua umum. Semoga tidak ada hambatan untuk pencalonan Denny Indrayana sebagai calon Gubernur Kalsel,” kata H Abidin.

Tadi siang sekitar pukul 13:20 Wita, Denny Indrayana didampingi puluhan relawan mendatangi kantor DPD Partai Gerindra Kalsel, di Gambut, Kabupaten Banjar. Kedatangan Denny menjemput ‘panggilan’ Gerindra ini juga terbilang spesial, karena dia harus terbang dari Australia demi mengambil formulir di partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

“Saya datang sendiri ke sini, untuk menghormati Partai Gerindra. Jadi datang langsung dari Australia, ke Banjarmasin. Ini tentunya bagian dari penghormatan kami kepada partai,” tegas Denny.

Menariknya, saat mengambil formulir pendaftaran Denny Indrayana yang merupakan putra kelahiran Kotabaru ini didampingi Ketua DPD Partai Gerindra Kotabaru, Nur Aini Syahran.

Denny pun yakin, peluang dirinya untuk maju bertarung di Pilgub Kalsel semakin terbuka. “Insyaallah terbuka peluang, tadi saya menyampaikan dua hal, tentang wakil gubernur didiskusikan. Insyaallah akan disampaikan kepada publik,” tambahnya.

Koalisi Gerindra

Selain itu, H Abidin juga mengajak parpol lain untuk membangun koalisi agar bisa mengusung Denny Indrayana berlaga di Pilgub Kalsel 2020. Mengenai siapa yang menjadi pendampingnya, H Abidin mengatakan kader Partai Gerindra juga ditawarkan sebagai mitra Denny Indrayana.

“Yang pasti, kami akan beri kejutan. Mengenai mencari koalisi parpol, kami serahkan kepada Denny Indrayana. Apalagi, yang bersangkutan benar-benar disambut segenap pengurus Partai Gerindra,” kata Abidin.

Ia sendiri mengaku sudah membicarakan itu kepada Prabowo Subianto. “Jadi, pendahuluan sudah saya lakukan ke DPP Partai Gerindra, tinggal menunggu surat keputusan (SK). Intinya, kami ingin beri kejutan,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, selain Gerindra, Denny Indrayana juga melobi Demokrat, PKS dan Nasdem. Walaupun, ia mengaku Gerindra memiliki posisi penting di Pilgub Kalsel. Dengan 8 kursi yang dimiliki di DPRD Kalsel, akan menjadi modal besar bagi kandidat untuk bisa meraih kursi tambahan guna mencapai 11 kursi sebagai persyaratan di jalur parpol.

“Tentunya dukungan Gerindra sangat strategis. Saya pribadi menilai ada persamaan visi dan misi dengan Partai Gerindra. Termasuk dengan Haji Abidin selaku ketua partai yang telah teruji dalam meletakkan peran penting Gerindra dalam pembangunan di Kalsel,” kata Denny.

Dengan 8 kursi tersebut, seandainya berhasil didapatkan Denny, maka langkah untuk maju melalui parpol akan lebih ringan. Karena dia tinggal berharap dari sisa kursi dukungan dari partai yang sebelumnya telah dijajaki yakni Demokrat (3 kursi), Nasdem (4 kursi), dan PKS (5 kursi). “Bagi saya tentu semua partai memiliki posisi startegis. Meski tentu saja, semakin besar kursi yang diperoleh di DPRD maka akan semakin tinggi,” ungkapnya.

Sebab dalam hubungan dengan elite Gerindra, Denny Indrayana juga memiliki rekam jejak kedekatan dengan Ketua Umum Prabowo Subianto. Bahkan beberapa waktu lalu, Denny ditunjuk sebagai salah satu kuasa hukum Prabowo terkait guguatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Meskipun, MK tak mengabulkan gugatan Denny bersama rekannya Bambang Widjojanto.

Sementara dengan Demokrat, Denny juga memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum SBY. Sebab ia merupakan mantan koleganya di kabinet beberapa waktu silam. Harus diakui, kerja keras masih perlu dilakukan Denny Indrayana untuk bisa benar-benar menjadi penantang incumbent. Pertama, ia harus mendapatkan dulu kendaraan politik agar dapat diusung sebagai calon ke KPU.

Saat ini ia masih perlu melakukan gerilya ke sejumlah partai lainnya. Ini tak mudah, sebab beberapa parpol besar seperti PDIP dan Golkar dipastikan sudah merapat ke incumbent. Begitu juga beberapa parpol lain yang sudah condong seperti PAN, PKB, PPP dan Demokrat. Meskipun semua parpol ini masih berebut ‘posisi tawar’ kursi Wagub.

Artinya, untuk bisa maju ke tahap pencalonan, Denny harus juga merangkul partai lain. Beberapa parpol yang belum bersikap hari ini memang bisa didekati. Misalnya saja Partai Gerindra yang meraih 288.899 suara (8 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 203.223 suara (5 kursi) dan Demokrat 68.725 suara (3 kursi) dan Hanura 16.328 (1 kursi). Tapi perlu diingat, biaya politik untuk bisa diusung parpol tersebut tentunya tidak murah! Sehingga parkar humum Tata Negara ini harus memiliki dana cukup untuk lolos.

Di sisi lain, kubu incumbent Sahbirin Noor, tentu 8 kursi milik Gerindra, akan menggenapi koalisi besar yang dirancang bersama Partai Golkar (12 kursi) dan PDIP (8 kursi) yang sejak awal sudah menyatakan berada di barisan pendukung Sahbirin. Di sisi lain, Nasdem, Demokrat, juga sebelumnya diajak bergabung oleh petahana.(fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->