Connect with us

Kota Banjarbaru

IRT Akhiri Hidup dengan Menusuk Leher di Banjarbaru, Polisi Sebut Akibat Gangguan Tidur dan Salah Penggunaan Obat

Diterbitkan

pada

Ilustrasi Kasus bunuh diri terjadi di Banjarbaru, Selasa (3/5/2022). Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Penyebab kematian Mariyati (57) akhirnya terungkap. Menyusul hasil dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dari pengumpulan barang bukti, keterangan saksi, hasil visum dari petugas RS Idaman Kota Banjarbaru dan petugas Inafis Polres Banjarbaru menyimpulkan Mariyati (57) murni bunuh diri, akibat salah penggunaan obat dan depresi akibat gangguan tidur.

Diketahui jasad Mariyati (57) ditemukan di rumahnya Jalan Sukarelawan Gang Al Jauhar RT 024 RW 010, Kelurahan Loktabat Utara Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru, pada Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 11.00 Wita oleh sang anak.

Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid melalui Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Tajudin Noor menerangkan saat ditemukan pertama kali tubuh Mariyati dalam keadaan terlentang dengan tangan menghadap ke atas dan mengenakan daster warna biru motif bunga.

“Petugas menemukan di samping tubuh korban ada terdapat sajam, berupa satu buah pisau dapur, satu buah arit tanpa gagang dan satu buah pisau dapur dari atas sumur dan asahan batu,” paparnya.

 

Baca juga : Sebuah Rumah di Gambut Terancam Ambruk, Pemilik Dengar Bunyi Dinding dan Lantai Retak

“Saat dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban, petugas juga mendapati satu mata luka di bagian leher korban,” sambungnya.

Dari hasil visum oleh dokter di RS Idaman Kota Banjarbaru, satu mata luka di bagian leher tenggorokan memliki kedalaman 4 cm dengan lebar 2,5 cm dan panjang ke bawah 3 cm, sementara di bagian tubuh lainnya tidak ditemukan mata luka lainnya.

Sehingga petugas menyimpulkan pelaku mengakhiri hidupnya dengan menusukkan pisau dapur yang ada di dekatnya, yang ditusukkan ke bagian leher. Akibatnya Mariyati kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia.

Saksi yang mana suami pelaku sendiri menerangkan bahwa pelaku sekitar 6 bulan lalu terkena Covid-19, semenjak sembuh dikatakan suami pelaku tidak bisa tidur hingga sampai sekarang.

 

Baca juga  : 45 Kapal Nelayan Terbakar di Dermaga Cilacap, Berawal dari Suara Ledakan

Kemudian sang istri juga diketahui berobat ke dokter dan diberi resep. Sejak saat itu Mariyati mengalami ketergantungan obat dan jika pelaku tidak bisa tidur pelaku dengan sendirinya membeli obat ke apotik tanpa resep dokter.

“Saksi dua juga mengatakan bahwa sebelum peristiwa ini terjadi korban seperti mengalami depresi dan pernah satu kali ingin melakukan percobaan bunuh diri, namun, berhasil digagalkan oleh saksi 2 (suami korban, red),” ungkapnya.

Senada dengan sang suami pelaku, anak Mariyati juga memaparkan semenjak pelaku sembuh dari Covid-19, pelaku merasa tidak bisa tidur.

CATATAN REDAKSI: Berita ini bukan untuk menginspirasi terjadi kasus serupa. Jika ada di antara pembaca, maupun kerabat yang mengalami problem serupa terkait depresi atau problem mental akut, segera konsultasi ke psikolog, puskesmas, maupun saudara terdekat. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->